TRIBUNBATAM.id - Mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman telah diamankan Densus 88, Selasa (27/4/2021) sore.
Kuasa hukum Rizieq Shihab ini langsung dibawa ke Rutan Polda Metro Jaya.
Penangkapan Munarman ini diduga berhubungan dengan pembaitan di UIN Jakarta, Medan juga Makassar, Sulawesi Selatan.
Pasca ditangkapnya Munarman, bekas markas FPI telah digeledah Densus 88 dan ditemukan beberapa barang yang mencurigakan.
Munarman ditangkap di rumahnya di Tangerang Selatan.
Kini portal gerbang di kediaman Munarman ditutup oleh orang luar, hanya yang tinggal di perumahan diperbolehkan masuk.
Baca juga: Dibawa ke Rutan Polda Metro Jaya, Mata Munarman Ditutup Kain Hitam, Tangan Diborgol
Sampai di Polda Metro Jaya, mata Munarman ditutp kain hitam dan kedua tangannya diborgol di belakang.
“Informasi yang kita terima hari ini hanya Munarman yang ditangkap,” demikian konfirmasi Kabagpenum Humas Polri, Kombes. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan, seperti dilansir Kompas TV.
Profil Munarman
Munarman lahir dan besar di Palembang dan merupakan anak ke enam dari 11 bersaudara.
Munarman adalah anak pasangan seorang pensiunan guru sekolah Ra, H. Hamid. Munarman dan Ny Nurjanah.
Pada tahun 1996 Munarman menikah dengan Ana Noviana dan menetap di Palembang
Dari pernikahan ini Munarman dikaruniai tiga anak yaitu Rio Mohammad Alfarez, Rinaldo Mohammad Montazeri dan yang terakhir lahir pada bulan September 2008.
Munarman dan keluarganya hidup terpisah dengan pertemuan teratur pada akhir pekan hingga kepindahannya ke Jakarta pada tahun 2000, sebelumnya keluarganya tinggal bersama keluarga Munarman di Palembang.
Keluarganya kemudian ikut pindah ke Jakarta saat anak-anaknya mulai masuk TK.
Karir
Karier Munarman dimulai saat ia bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Palembang sebagai sukarelawan pada tahun 1995, kemudian dipromosikan sebagai Kepala Operasional organisasi yang sama pada tahun 1997.
Kemudian ia beralih menjadi Koordinator Kontras Aceh pada tahun 1999-2000 dan tinggal disana.
Karier ini berlanjut hingga ia menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras dimana ia kemudia berelokasi ke Jakarta dari Aceh.
Baca juga: Detik-detik Munarman Ditangkap Densus 88, Minta Pakai Sandal: Ini Tidak Sesuai Hukum
Pada bulan September 2002, Munarman terpilih sebagai Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) setelah YLBHI mengalami kekosongan kepemimpinan selama sembilan bulan.
Melansir Kompas.com dengan judul "Siapakah Munarman?",
Dari keterangan beberapa teman, Minat Munarman pada gerakan Islam bermula saat ia menjadi anggota Tim Pengacara Abu Bakar Ba'asyir tahun 2002.
Selepas tidak mendampingi Ba'asyir, Munarman mulai dekat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dari HTI, Munarman mulai mengenal sejumlah tokoh, termasuk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.
Dia lantas mendirikan An Nashr Institute. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Profil Munarman yang Ditangkap Densus 88, Pernah Jadi Pengacara Abu Bakar Ba'asyir, Orang Palembang