TRIBUNBATAM.id - Neno Warisman menjadi salah satu tokoh yang merapak ke Partai Ummat.
Bahkan, dia menduduki jabatan yang cukup penting, yakni Wakil Ketua Majelis Syuro.
Adapun Ketua Majelis Syuro dijabat oleh Amien Rais.
Selama ini, Neno Warisman dikenal sebagai artis dan penyanyi religi.
Namun, belakangan sosoknya jarang muncul di dunia hiburan dan lebih fokus dengan kegiatannya sebagai aktivis.
Kini, dirinya pun berlabuh ke Partai Ummat bentukan Amien Rais.
Lantas, siapa sebenarnya Neno Warisman?
Untuk lebih mengenalnya, berikut Tribun Batam sajikan profil dan biodatanya.
Profil dan biodata Neno Warisman
Neno Warisman memiliki nama lengkap Titi Widoretno Warisman.
Dia lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Juni 1964.
Neno Warisman merupakan penyanyi dan bintang film era 1980-an.
Sekarang, Neno aktif di dunia religi, sosial dan pendidikan, terutama pengasuhan, peran ibu dan peran keayahan.
Melansir wikipedia, sejak kecil Neno menunjukkan kesukaannya pada puisi dan deklamasi. Pada 1978, Neno terpilih sebagai juara baca puisi se-Jakarta.
Neno kuliah di Fakultas Sastra Prancis Universitas Indonesia.
Lagu-lagu Neno
Neno terkenal sebagai penyanyi di era 80-an, seperti "Matahariku", duetnya dengan Fariz RM berjudul "'Nada Kasih", dan lagu religi "A Ba Ta Tsa".
Di dunia film, Neno Warisman terkenal karena aktingnya sebagai Sayekti di film Sayekti dan Hanafi yang ditayangkan TVRI.
Dia juga pernah masuk nominasi Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 1989 dalam film Semua Sayang Kamu (1989) .
Pada 2005, Neno bermain dalam film garapan Garin Nugroho Rindu Kami PadaMu (2005).
Film ini meraih penghargaan sebagai film terbaik Asia di Osian’s Cinefan Festival ke-7 di New Delhi, India.
Pakai hijab
Pada 1991, Neno memutuskan untuk memakai jilbab dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk dunia religi, sosial dan pendidikan serta aktif membantu sosialisasi program Pendidikan Anak Dini Usia (PAUD) Departemen Pendidikan Nasional.
Sering diundang untuk berbicara di seminar-seminar para ibu. Berbicara terutama tentang pengasuhan anak yang benar, pendidikan negeri, dan kesehatan.
Pada bulan juni 2008 memulai kampanye "PMM", pola makan yang menyelamatkan.
Neno menikah dengan Ahmad Widiono Doni Wiratmoko dan memiliki 3 orang anak; Zaka, Maghfira, dan Ramadhani.(*)
Pernah ditolak di Batam
Kedatangan Neno Warisman, salah satu penggerak kegiatan #2019gantipresiden di Batam, Kepri mendapatkan penolakan.
Ratusan massa dari beberapa kelompok masyarakat melakukan aksi di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (28/7/2018).
"Kami minta Neno Warisman segera balik dan tidak perlu menginjakan kakinya ke Batam," kata Robi salah satu masyarakat yang tergabung dalam solidaritas tolak kehadiran Neno Warisman.
Neno Warisman berkunjung ke Batam untuk mengisi kegiatan #2019gantipresiden yang digelar di halaman Masjid Raya Kota Batam, Minggu (29/7/2018).
Sejumlah masa pendukung Neno telah memenuhi bandara Hang Nadim sejak Sabtu sore.
Sampai pukul 23.00 WIB Neno Warisman masih tertahan di dalam terminal kedatangan.
Sejumlah masa yang menolak Neno Warisman juga masih terlihat di Bandara.
Untuk antisipasi, polisi mengerahkan satuan Sabhara Polda Kepri dan Polresta Barelang.
Selain itu juga Brimobda Polda Kepri.
Direktur Intelkam Polda Kepri, Kombes Bagus ditemui dilokasi Bandara mengatakan pihaknya masih terus melakukan penjagaan dan pengamanan guna menimalisir tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan pihak Bandara sendiri.
"Sampai saat ini perintah dari pimpinan kami tetap stanby di Bandara guna memastikan Bandara dalam posisi yang aman," katanya.
Bahkan dari pantauan Kompas.com, Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi juga terlihat turun langsung memastikan kondisi Bandara agar tetap aman.
Sementara itu Suryo Respationo, salah seorang tokoh masyarakat Kepri yang ikut menolak kedatangan Neno Warisman mengatakan kegiatan yang akan dilakukan Neno akan menimbulkan masalah besar.
Karena selain terkesan mengadu domba, kegiatan tersebut juga dapat menimbulkan hujatan kebencian.
"Banyak mudharatnya dari pada manfaatnya," tegas Suryo.
Suryo juga mengatakan, pihaknya meminta kepada pihak kepolisian untuk membubarkan dan membatalkan kegiatan ini.
"Saya kawatir jika kegiatan ini tetap dilakukan, akan menimbulkan seauatu hal yang tidak diinginkan," ujar Suryo.
Partai Ummat
Akhirnya resmi Amien Rais melahirkan Partai Ummat.
Partai yang sudah lama digadang-gadangkannya tersebut dideklarasikan di Yogyakarta pada Kamis (29/4/2021) yang bertepatan dengan 17 Eamadhan 1442 Hijriah.
Dengan suara lantang diawali lantunan ayat Alquran, deklarasi Partai Ummat besutan politisi senior Amien Rais dapat banyak dukungan dari tokoh tanah air.
Diketahui Neno Warisman dan Buni Yani juga ikut mendukung Partai Ummat.
Diketahui, Partai Ummat telah resmi mendeklarasikan diri melalui tayangan di akun YouTube Amien Rais Official, Kamis (29/4/2021).
"Tepatnya, puluhan tokoh antogonis..," tulis Eko Kuntadhi lewat akun Twitter @eko_kuntadhi, Sabtu (1/5/2021) pukul 1.20 siang, seperti dilansir Tribun-timur.com.
Cuitan Eko Kuntadhi sertai link artikel tentang puluhan tokoh disebut telah resmi bergabung dalam Partai Ummat.
Tokoh yang dimaksud diantaranya Buni Yani dan Neno Warisman.
Diberitakan sebelumnya, deklarasi partai tersebut dipimpin Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais.
"Atas nama para pendiri, para pimpinan, para kader, dan anggota Partai Ummat, pada tanggal 17 Ramadhan 1442 Hijriah bertepatan dengan 29 April 2021 Masehi.
Bismillahirrahmanirrahim, saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama," kata Amien Rais.
Deklarasi Partai Ummat dihadiri sejumlah tokoh yang tak asing di dunia politik.
Sebut saja Neno Warisman hingga Buni Yani yang berdiri bersama Amien Rais selaku Ketua Majelis Syura Partai Ummat.
Dilansir dari Tribunnews.com, Wakil Ketua Umum Partai Ummat Agung Mozin pun membenarkan bergabungnya sejumlah tokoh ke Partai Ummat.
"Di tengah tingginya animo masyarakat dengan kemunculan Partai Ummat, sejumlah tokoh sudah menyatakan diri bergabung dengan partai baru ini. Di antaranya adalah artis Neno Warisman yang selama ini dikenal sebagai aktivis yang banyak memiliki jaringan di seluruh tanah air," ujar Agung, dalam keterangannya, Kamis (29/4/2021).
Selain itu, Agung menyebut nama mantan menteri kehutanan dan salah satu Ketua Partai Bulan Bintang yaitu MS Kaban.
Ada juga nama korban UU ITE yang mengalami penzaliman dengan tuduhan dan vonis hukum yang tidak dia perbuat yaitu Buni Yani.
“Partai Ummat adalah harapan saya yang terakhir untuk memperjuangkan dan mendapatkan keadilan,” kata Buni Yani.
Selain itu, Agung mengaku partainya sangat optimis akan semakin banyak tokoh Islam yang bergabung dengan partainya.
Saat ini pun, Agung mengatakan dirinya sedang menjajaki untuk bersilaturahmi dengan banyak kalangan.
“Insya Allah Partai Ummat akan bisa menampung aspirasi saudara-sadara kita ini,“ pungkas Agung.
(*)
Berita lain tentang TRIBUN WIKI
Baca berita terbaru lainnya di Google