KKB Papua Semakin Ganas, Bakar Sekolah dan Puskesmas, Kapolda Berikan Penjelasan

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi KKB Papua

TRIBUNBATAM.id, Papua - Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) kembali membuat ulah. 

Dua fasilitas umum dibakar oleh kelompk tersebut, tempat itu adalah Sekolah dan puskesmas.

Gedung Sekolah Dasar (SD) Mayuberi dan bekas gedung puskesmas di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, yang dibakar Kelompok kriminal bersenjata (KKB), ternyata cukup dekat dengan markas KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Diketahui, pembakaran itu dilakukan KKB pada Minggu (2/5/2021) malam.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Batam Melonjak, Dinkes Sebut Varian Baru Corona, Penyebaran Lebih Cepat

Baca juga: Francesco Bagnaia Pimpin Klasemen MotoGP 2021: Saya Tak Akan Memikirkan, Bikin Saya Lambat

Baca juga: Chelsea vs Real Madrid Kick Off 02.00 WIB, Raphael Varane Absen, Zinedine Zidane: Sergio Ramos Main

"Di Mayuberi ini ada kelompok sendiri di situ, (markas Lekagak Telenggen) di belakangnya. Kemarin Mayuberi kita gunakan sebagai Kotis Satgas Polri untuk melakukan penindakan di markas mereka," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Timika, Selasa (4/5/2021).

Fakhiri menduga, KKB sengaja membakar dua gedung itu karena wilayah Mayuberi pernah dijadikan pos keamanan oleh TNI dan Polri.

"Mereka selalu seperti itu, membakar lokasi yang pernah dijadikan pos keamanan," kata dia.

Tampak bangunan SD Mayuberi yang telah hangus setelah sebelumnya dibakar oleh KKB pada Minggu (2/5/2021) malam, Puncak, Papua, Senin (3/5/2021) ((Dok Satgas Nemangkawi))

Fakhiri menegaskan, meski Mayuberi sudah dekat dengan markas Lekagak Telenggen, aparat keamanan tidak akan mundur.

Saat ini, misi utama aparat keamanan adalah membersihkan Kabupaten Puncak dari KKB.

"Kita tetap melakukan penindakan di sana, kita tidak akan keluar dari Ilaga," kata dia.

Selain itu, Fakhuri juga menjaga masyarakat untuk tidak membantu KKB.

Bahkan, ia menyerukan agar masyarakat mengusir KKB yang berada di kampung mereka.

"Masyarakat harus berani melawan kelompok ini karena mereka kelompok yang patut kita usir dari kampung tempat kita tinggal," ujar Fakhiri.

Pembakaran sekolah dan gedung bekas puskesmas itu diketahui pada Senin (3/5/2021) pukul 11.30 WIT. Seorang saksi berinisial JE mengatakan, pembakaran berawal pada Minggu pukul 22.30 WIT.

Baca juga: JELANG Larangan Mudik Lebaran, Trip Kapal di Pelabuhan Domestik Sekupang Ditambah, Ini Jadwalnya

Saksi yang berada di Kampung Uloni melihat kumpulan asap hitam tebal dari Kampung Mayuberi pada pukul 23.00 WIT.

Sehari setelah kejadian tersebut, saksi tiba di Kampung Kimak untuk melapor kepada pihak Kepolisian.

Halaman
12

Berita Terkini