F-35 memiliki dua ruang senjata internal dengan total empat stasiun senjata.
Dua stasiun tersebut dapat membawa rudal udara-ke-darat atau bom hingga 910 kilogram masing-masing dalam model A dan C, atau bom hingga 450 kg kilogram masing-masing dalam model B.
2. Drone Hermes 900
Melansir TribunManado.co.id dengan judul Daftar Senjata yang Dipakai Israel Menyerang Jalur Gaza, Ada yang Berasal dari Amerika Serikat, pesawat nirawak (UAV) ini merupakan bikinan dalam negeri Israel dari perusahaan Elbit Systems.
Drone Hermes 900 memiliki kemampuan memiliki kapasitas angkut muatan sebesar 350 kilogram.
Melansir situs resmi Elbit Systems, drone ini mampu melakukan misi untuk dominasi wilayah, intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR).
Hermes 900 juga dapat melakukan misi pendukung operasi darat dan patroli maritim. Drone ini juga menawarkan kemampuan untuk operasi multi-platform yang terintegrasi.
3. Helikopter tempur Apache
Helikopter Apache adalah sebuah helikopter tempur diklaim bisa beroperasi di segala cuaca.
Apache dikemudikan oleh dua awak dan persenjataan utamanya adalah meriam kaliber 30 mm yang terletak di bawah moncongnya.
Helikopter ini juga bisa membawa kombinasi persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70.
Angkatan Udara Israel menggunakan helikopter Apache untuk menyerang berbagai sasaran dengan menggunakan rudal.
Israel menggunakan helikopter ini untuk menyerang dan menghancurkan beberapa pos pengamat Hezbollah di Lebanon pada 1990-an.
4. Irone Dome
Irone Dome alias Kubah besi sebenarnya bukanlah senjata, melainkan sebuah sistem pertahanan udara.
Sistem pertahanan idara ini digunakan Israel untuk menangkis setiap serangan roket yang diluncurkan dari berbagai wilayah, termasuk dari Jalur Gaza.
Irone Dome diklaim mampu merontokkan artileri 155 milimeter yang ditembakkan dari jarak 4 sampai 70 kilometer.
Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems, alutsista itu bisa beroperasi dalam cuaca berkabut, badai pasir, hingga hujan.
Jika serangan terjadi, Iron Dome akan memantau pergerakannya menggunakan radar dan memprediksi titik jatuhnya.
Pusat kendali akan menghitung titik intersep, dan memerintahkan peluncuran sebelum misilnya mencapai area penduduk.
(*)
Berita lain tentang ISRAEL
Baca berita terbaru lainnya di Google