Kemudian, Bulan meninggalkan ketiganya dan berpindah menuju Konstelasi Cancer pada 13 dan 14 Juni.
Anda dapat mengamatinya ketika senja astronomis dari arah Barat-Barat Laut dan terbenam seluruhnya pada pukul 20.30 - 21.00 waktu setempat.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah Fenomena Alam Penampakan Dua Matahari di Makassar, BMKG Ungkap Proses Terbentuknya
6. Hujan meteor Ofiukid: 19-20 Juni 2021
Hujan meteor Ofiukid adalah fenomena hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Ofiukus.
Intensitas maksimumnya ketika di zenit hanya 5 meteor per jam.
Anda dapat menyaksikannya dari arah Timur-Tenggara setelah terbenam Matahari, berkulminasi sebelum tengah malam di arah Selatan dan terbenam di arah Barat-Barat Daya sebelum terbit Matahari.
7. Retrograd Jupiter: 20 Juni 2021
Retrograd adalah gerak semu planet yang tampak berlawanan arah (dari Barat ke Timur) dibandingkan dengan gerak normalnya (dari Timur ke Barat) jika diamati dari Bumi.
Retrograd Jupiter dimulai pada 20 Juni pukul 22.11 WIB atau 21 Juni pukul 01.11 WIT.
Namun, puncaknya adalah ketika oposisi di tanggal 20 Agustus dan berakhir pada 18 November pukul 09.38 WIB.
Baca juga: Hujan Meteor Merupakan Salah Satu Fenomena Alam di Dunia, Simak Proses Terjadinya Hujan Meteor
8. Titik Balik Matahari (Solstis) Juni: 21 Juni 2021
Solstis Juni atau titik balik utara Matahari adalah posisi ketika Matahari berada paling Utara terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan Bumi.
Sedangkan, jika diamati dari sembarang titik di luar angkasa, belahan Bumi bagian Utara akan terlihat "mendekat" ke arah Matahari.
Oleh karenanya, pengamat yang berada di Garis Balik Utara (Tropic of Cancer 23,4 derajat LS) akan melihat Matahari tepat berada di atas kepala ketika tengah hari.
9. Hujan Meteor Bootid: 27 Juni 2021