Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id - Waktu sepertiga malam atau setelah sholat tahajud diyakini menjadi waktu mustajab dalam memanjatkan doa agar dijabah Allah SWT.
Sebab Rasulullah mensabdakan terkabulnya doa di waktu itu.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam berdoa memang bisa dimana saja dan kapan saja.
Namun perlu diketahui waktu mustajab saat memanjatkan doa agar dijabah Allah SWT.
Dalam memilih doa yang hendak kita panjatkan dapat disesuaikan dengan apa yang kita kehendaki.
Dengan memanjatkan doa, ucapan yang kita mohon dapat dijabah oleh Allah SWT.
Lantas kapan waktu mustajab memanjatkan doa agar dijabah Allah SWT?
Berikut 7 waktu mustajab memanjatkan doa:
1. Usai Sholat 5 Waktu
Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفُ اللَّيْلِ الآخِرُ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan)
Banyak ulama menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah doa sebelum salam.