TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Harga logam mulia kembali moncer beberapa hari belakangan ini.
Emas batangan Antam kembali naik Rp2.000 ke level Rp947.000 per gram dikutip dari laman perdagangan emas Antam, Jumat (9/7/2021).
Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga naik Rp2.000 ke posisi Rp842.000 per gram.
Harga buyback ini berarti Antam akan membeli emas Anda dengan harga tersebut di Butik Emas LM Antam.
Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.
Baca juga: Batas Maksimal Penarikan Uang di ATM Naik Jadi Rp 20 Juta per Hari, Berlaku Mulai 12 Juli 2021
Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen maka bawa NPWP saat transaksi.
Antam emas batangan dijual mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1 kilogram yang tersedia di Butik Emas LM Antam.
Berikut ini rincian harga emas Antam, Jumat (9/7/2021):
Harga emas batangan 0,5 gram: Rp523.500
Harga emas batangan 1 gram: Rp947.000
Harga emas batangan 5 gram: RP4.510.000
Harga emas batangan 10 gram: Rp8.965.000
Harga emas batangan 25 gram: Rp22.287.000
Harga emas batangan 50 gram: Rp44.495.000
Harga emas batangan 100 gram: Rp88.912.000
Harga emas batangan 250 gram: Rp222.015.000
Harga emas batangan 500 gram: Rp443.820.000
Harga emas batangan 1.000 gram: Rp887.600.000.
Harga emas spot stabil di US$ 1.800 per ons troi pada pagi ini (9/7)
Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia 137,1 Miliar Dolar AS, Gubernur BI: Bisa Jaga Nilai Rupiah
Harga emas di pasar spot stabil
Harga emas bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga secara berturut-turut setelah pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang kembali turun.
Jumat (9/7) pukul 08.35 WIB, harga emas spot stabil di US$ 1.800,85 per ons troi. Sepanjang pekan ini, harga emas telah naik 0,8%.
Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 stabil di US$ 1.801 per ons troi.
Keunggulan emas datang setelah dolar AS turun dari level puncak dalam tiga bulan terhadap para pesaingnya. Ini membuat emas menjadi lebih murah bagi mata uang lainnya.
Di sisi lain, yield US Treasury tenor acuan 10-tahun AS merosot di dekat level terendah lebih dari empat bulan, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Pesona emas kembali muncul setelah data tenaga kerja AS menunjukkan, jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga di minggu lalu.
Ini menjadi indikasi bahwa pemulihan pasar tenaga kerja dari pandemi Covid-19 terus berombak.
Dari bursa saham, Wall Street melemah pada sesi sebelumnya, dengan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mundur dari rekor penutupan tertinggi yang dicetak pada Rabu (7/7).
Koreksi ini terjadi karena aksi jual besar-besaran, didorong oleh ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi AS.
Dari kawasan Eropa, European Central Bank (ECB) menetapkan target inflasi baru pada hari Kamis (8/7) dan mengukir peran utama dalam memerangi perubahan iklim, memulai transformasi mendasar dari lembaga keuangan paling kuat di Eropa.
Beberapa investor melihat emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus. (*)