Pada beberapa kondisi diantara kedua suasana hati tersebut, pasien ini akan terlihat normal seperti orang yang sehat.
Kondisi kedua suasana hati ini dianalogikan sebagai dua kutub yang berbeda. Itulah sebabnya kondisi ini dinamakan bipolar.
Penyakit ini bisa menjadi penyakit yang mengancam jiwa karena pasiennya berisiko melakukan bunuh diri.
Penyakit bipolar adalah penyakit jangka panjang dan terjadi episodik dengan berbagai derajat keparahan.
Namun, agak sulit untuk mendiagnosis bipolar karena gejalanya yang tumpang tindih dengan penyakit kejiwaan lain, seperti skizofrenia.
Baca juga: Siaran Langsung Bersama Miley Cyrus di Instagram, Selena Gomez Mengaku Mengidap Bipolar
Pengobatan penyakit bipolar
Bipolar adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan beberapa macam obat yang harus diresepkan oleh psikiater.
Pada orang dengan gejala yang lebih parah dan frekuensi episodik yang sering, pengobatan mungkin perlu dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Beberapa obat yang mungkin diresepkan untuk pasien bipolar adalah obat stabilisasi mood, obat antipsikotik, antidepresan, dan obat penenang.
Dokter mungkin tidak hanya memberikan satu jenis saja, namun memberikan kombinasi dari beberapa obat tersebut.
Selain medikasi, terapi perilaku juga terbukti bisa membantu pasien bipolar untuk sembuh dari penyakitnya.
Baca juga: Cerita Marshanda Soal Bipolar, Ungkap Penyebab hingga Hal yang Terjadi Saat Dirinya Kambuh
Penyebab penyakit bipolar
Penyebab penyakit bipolar hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit bipolar.
Faktor biologis: genetik turunan dari orang tua
Faktor biokimia: berkurangnya sensitivitas reseptor serotonin dan dopamin (hormon bahagia)