ROHANI KRISTEN

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 27 Juli 2021: Menabur Karakter Menuai Takdir

Penulis: Thom Limahekin
Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LUKISAN - Orang berdoSa datang bertemu Yesus.

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 27 Juli 2021 mengingatkan seluruh umat Katolik terkait menabur  karakter akan menuai takdir.

Dalam bacaan pertama, Kitab Keluaran menceritakan bagaimana kehidupan umat Israel bersama Musa selama berada di padang gurun.

Sedangkan dalam bacaan injil, Matius melukiskan bagaimana Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya tentang benih yang baik.

Inspirasi dari bacaan-bacaan suci di atas mendorong RP Lukas Gewa Tiala, SVD untuk menyusun renungan berjudul, “Menabur Karakter Menuai Takdir".

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 18 Mei 2021: ‘Yesus Berdoa Untuk Para Murid-Nya’

PATER LUKAS - RP Lukas Gewa Tiala, SVD. (ISTIMEWA)

Bacaan Pertama: Kel 33:7-11;34:5b-9.28

Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka.

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan.

Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan,

pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.

Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu.

Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah

lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.

Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.

Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya.

Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan.

Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru,

"Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah.

Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman.

Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat."

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jika aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.

Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu."

Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya,

tanpa makan roti dan tanpa minum air.

Dan seluruh perjanjian, yakni Kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Bacaan Injil: Mat  13:36-43

Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya:

"Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia.

Ladang ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat.

Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.

Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan

dari dalam Kerajaan-Nya.

Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.

Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tinggalkan Semua Demi Yesus’

ILUSTRASI - Yesus berdoa untuk murid-Nya (ISTIMEWA)

Renungan

“Menabur Karakter Menuai Takdir"

Saudara dan saudari seiman dalam Tuhan Yesus,

Senang berjumpa kembali dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Selasa, 27 Juli 2021.

Semoga anda semuanya selalu sehat dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan. Saya ajak anda merenungkan:

TABURLAH TINDAKAN MAKA AKAN MENUAI KEBIASAAN. MENABUR KEBIASAAN AKAN MENUAI KARAKTER. MENABUR KARAKTER AKAN MENUAI TAKDIR.

Saudara dan saudariku seiman, apakah anda dan saya cepat menilai kesalahan orang lain?  Perumpamaan Yesus mengajarkan kita kesabaran agar kita tidak menghakimi sebelum waktunya tepat. 

Yesus juga memperingatkan bahwa ada musuh yang berusaha menghancurkan benih yang baik dari firman-Nya.

Saudara dan saudariku seiman, baik dan buruk dapat ditaburkan di dalam hati kita seperti benih kecil yang berkecambah, dan pada waktunya akan menghasilkan panen buah yang baik atau buruk. 

Kita harus berjaga-jaga agar kejahatan tidak berakar di hati kita dan merusak kita.

Saudara dan saudariku seiman, Charles Read menulis sebagai berikut: "Taburlah tindakan dan Anda menuai kebiasaan.

Menabur kebiasaan dan Anda menuai karakter. Menabur karakter dan Anda menuai takdir." 

Pada hari penghakiman masing-masing akan menuai apa yang telah dia tabur dalam hidup ini. 

Mereka yang menabur kebaikan akan bersinar dan mendapat kemuliaan di kerajaan Bapa di Surga. 

Mereka akan memancarkan keindahan, kegembiraan, dan kepenuhan kasih Tuhan. 

Apakah anda dan saya membuka diri pada kasih Yesus Kristus untuk memerintah dalam hati, pikiran, dan tindakan anda dan saya?

Saudara dan saudariku seiman, mari kita berjuang untuk terus membangun kebaikan dan tetap setia mendengarkan Tuhan.

Kita wujudkan Sabda Tuhan dalam Tindakan Kita, dan Tindakan itu menjadi Kebiasaan kita;

Kebiasaan kita menjadi Karakter kita dan Karakter kita menghantar kita pada Takdir kita yaitu Surga. Amin.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’

ILUSTRASI - Yesus menjanjikan Roh Penghibur. (ISTIMEWA)

Doa

Tuhan Yesus, semoga kasih-Mu yang melimpah menguasai hati kami dan mengubah hidup kami sehingga kami dapat menabur apa yang baik, layak, dan menyenangkan bagi-Mu.

Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi, segala usaha dan kerja kita, dibimbing, dilindungi dan diberkati Allah Yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)

Berita terkait DOA Bacaan dan Renungan Harian Katolik

Berita Terkini