TRIBUNBATAM.id - Mungkin setiap orang Indonesia pernah merasakan mi instan.
Mudah didapat, harga terjangkau, rasa beraneka ragam dan mudah disajikan menjadi daya tarik mi instan.
Berbagai produsen mi instan juga tak sedikit yang menyatakan produknya mengandung vitamin.
Meski enak dan nikmat, tak banyak yang tahu batas aman mengonsumsi mi instan.
Ketidaktahuan itu berimbas pada seseorang cenderung mengonsumsi mi instan secara berlebihan.
Melansir dari Straits Times, Rabu (11/8/2021), ahli diet di Mount Elizabeth Hospital Singapura, Seow Vi Vien, mengatakan tak ada batas asupan yang disarankan untuk mi instan.
Hal itu dikarenakan mi instan tidak dianggap sebagai pengganti makanan.
Baca juga: Korban Bencana NTT Terhina! Bantuan 1 Butir Telur Sebungkus Mi Instan Dianggap Lelucon Pemda
"Kualitas nutrisi mi instan menjadi perhatian karena mengandung banyak lemak, lemak jenuh, natrium, sedikit serat, protein, vitamin, dan mineral," kata Seow.
Dalam satu bungkus mi instan, setidaknya terdapat kandungan 1.700 mg natrium.
Di mana jumlah tersebut merupakan 85 persen jumlah asupan natrium harian yang disarankan.
Jika seseorang sering mendapatkan asupan garam atau natrium yang berlebih, risiko terkena tekanan darah tinggi dan stroke akan meningkat.
Selain itu, jika seseorang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang cukup banyak, katakanlah tiga porsi mi instan setiap harinya, maka ada kemungkinan besar orang tersebut akan mengalami kekurangan gizi.
Sebab, jumlah nutrisi yang dibutuhkan, seperti protein, vitamin dan mineral tidak cukup hanya didapatkan dari mi instan.
Seow lantas menyarankan untuk membatasi konsumsi mi instan sebanyak 1-2 kali selama sepekan.
Selain itu, ia juga merekomendasikan untuk membuat mi instan menjadi makanan yang lebih sehat.
Baca juga: WASPADA! Ini Bahayanya Mi Instan bagi Perempuan bila Dimakan 2 Kali Seminggu