TRIBUNBATAM.id - Kebiasaan memakan mi instan bersama nasi menjadi hal biasa untuk masyarakat Indonesia.
Mi instan diperlakukan laiknya "lauk" umum ditemukan, meski dari sisi kesehatan termasuk berbahaya.
Satu bungkus mi instan biasanya mengandung sekitar 40 gram karbohidrat.
Sedangkan satu centong nasi putih mengandung sekitar 38 gram karbohidrat.
Jika dikonsumsi bersamaan, jumlah tersebut juga tergolong tinggi.
Karbohirat juga mehasilkan kalori yang efeknya bisa meningkatkan risiko resistensi insulin.
Selain itu, karbohidrat juga bisa meningkatkan kadar glukosa tubuh.
Baca juga: Batas Aman Konsumsi Mi Instan Sepekan, Jangan Berlebihan Sebelum Menyesal!
Baca juga: Cara Sehat Makan Mi Instan dengan 4 Tips Berikut Ini
Ahli penyakit dalam Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, mengatakan mi dan nasi sama-sama mengandung karbohidrat sehingga nilai kalorinya sangat tinggi jika dikonsumsi bersamaan.
Jika sering dilakukan, hal itu akan berdampak buruk pada kesehatan.
Bahaya makan nasi dengan mi instan
Dalam 100 gram nasi putih (sekitar 1 centong nasi) mengandung sekitar 152 kalori.
Sementara satu bungkus mi instan mengandung sekitar 350 kalori.
Jika dikonsumsi bersama, tentu asupan kalori yang diterima tubuh satu kali makan sudah mapai 500 kalori lebih.
Kalori berlebihan akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh.
Lambat laun, hal ini bisa memicu obesitas.
Baca juga: WASPADA! Ini Bahayanya Mi Instan bagi Perempuan bila Dimakan 2 Kali Seminggu
Asupan kalori yang tinggi akan menyebabkan stres pada tubuh.
Makanan berkalori tinggi biasanya megandung lemak dan gula yang tinggi.
Kandungan tersebut bisa meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker.
Satu bungkus mi instan juga mengandung sekitar 40 gram karbohidrat, sedangkan satu centong nasi putih mengandung sekitar 38 gram karbohidrat.
Jika dikonsumsi bersamaan, jumlah tersebut juga tergolong tinggi.
Karbohirat juga mehasilkan kalori yang efeknya bisa meningkatkan risiko resistensi insulin.
Selain itu, karbohidrat juga bisa meningkatkan kadar glukosa tubuh.
Padahal, riset dari American Heart Association yang dilakukan pada tahu 2002 membuktikan, bahwa asupan gula yang tinggi meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
Bagaimana solusinya?
Meski bahaya untuk kesehatan, kita tak perlu sepenunya menghindari kebiasaan mengonsumsi mi instan dengan nasi.
Menurut dr Ari, mengonsumsi nasi dan mi secara bersamaan masih bisa dilakukan asalkan nilai kalori yang masuk ke tubuh tidak berlebihan.
Karena itu, kunci pentingnya adalah mengatur jumlah nutrisi yang masuk ke tubuh kita.
Sebagai panduan, data dari pusat kesehatan nasional Inggris mengatakan, rata-rata wanita memerlukan 2.000 kalori dan pria membutuhkan 2.500 kalori setiap hari.
Namun, kebutuhan kalori setiap individu bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan saat ini dan tingkat aktivitas fisik.
Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Penjualan Mi Instan di Korea Selatan Tembus Rekor Tertinggi
Anak-anak, remaja dan wanita yang aktif beraktivitas atau sedang menyusui membutuhkan sekitar 2.200 kalori.
Untuk remaja dan pria yang aktif beraktivitas, asupan kalori yang dibutuhkan sekitar 2.800 kalori.
Meski asupan kalori tetap terjaga, seperti dikutip dari Kompas.com, tak dianjurkan mengonsumsi mi setiap hari.
Sebab, kandungan sodiumnya juga sangat tinggi.
Hal ini bisa meningkatkan risiko kanker perut, penyakit jantung dan stroke.
Mi instan juga rendah protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.
Baca juga: VIDEO - Gegara Salah Tulis Merek Mi Instan, Siwon Jadi Trending di Twitter
Baca juga: Begini Tips Mudah Membuat Mi Instan Menjadi Lebih Sehat untuk Dikonsumsi
Baca juga: Kenapa Mi Instan Bisa Bikin Candu? Simak Cara atasi Kecanduan Mi Instan Berikut Ini
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)