BANDUNG, TRIBUNBATAM.id - Kesabaran Bobotoh mengenai performa Persib Bandung mulai habis. Robert Alberts dalam tekanan.
Perwakilan Bobotoh mendatangi Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021) siang.
Bobotoh menyampaikan lima tuntutan kepada manajemen Persib Bandung, termasuk nasib Robert Alberts.
Massa aksi yang berjumlah puluhan orang tersebut meminta bos Persib, Teddy Tjahjono, untuk hadir mendatangi massa aksi dan mendengarkan langsung tuntutan bobotoh.
Namun sayangnya, bos Persib tersebut tidak dapat menghadiri massa aksi karena sedang berada di kediaman H. Umuh Muchtar membicarakan evaluasi Persib.
Sebelum aksi hari ini, beberapa jam setelah Persib Bandung ditahan imbang oleh PSM Makassar, Viking Persib Club menayangkan tuntutan di depan Grha Persib pada Sabtu (2/10/2021).
Aksi siang tadi merupakan lanjutan tuntutan dari sejumlah elemen bobotoh untuk mendesak manajemen Persib membawa kembali tim Maung Bandung ke performa terbaiknya.
"Ini bentuk kekhawatiran bobotoh atas penampilan buruk Persib selama 4 penampilan terakhir karena Persib ini bukan tim abal-abal, harus targetnya juara seperti yang dikatakan manajemen."
"Dengan hasil-hasil yang ada, kami rasa ini sudah melenceng dari jalur juara."
"Kami datang ke sini bukan untuk negosiasi lagi bahwa kita sudah menyampaikan petisi sesuai yang tadi dibacakan," ujar Tobias mewakili massa aksi dari elemen bobotoh pada Selasa (5/10/2021).
"Kami berharap manajemen memiliki iktikad baik untuk menandatangani petisi tersebut untuk kesepakatan bersama untuk dijalankan."
"Kami tunggu deadline-nya sampai hari ini selesai."
"Apabila hari ini tidak ada jawaban, kita anggap manajemen tidak serius untuk menanggapi kita," kata Tobias.
Isi dari tuntutan perwakilan dari bobotoh ini mendesak manajemen Persib membawa kembali tim Maung Bandung ke performa terbaiknya.
Ini lima tuntutan bobotoh:
1. Manajemen PT PBB harus bertanggung jawab dan meminta maaf atas semua kegagalan Robert Alberts dalam mengangkat prestasi Persib
2. Menyikapi poin pertama tidak ada negosiasi lagi #ReneOut.
3. Seluruh manajemen PT PBB, tak terkecuali pelatih, tidak berhak mempolarisasi dan mengotak-ngotakkan bobotoh berdasar kategori.
4. Menuntut keseriusan dan kesungguhan manajemen PT PBB dan mewujudkan #PersibJuara di akhir musim ini
5. Tagar #MenangBersama wajib diganti dengan #PersibJuara.
Petisi tersebut ditandatangani oleh lima elemen yang mewakili bobotoh, yaitu Viking Persib Club, Bomber Persib, The Bombs, Northen Wall, 26CCBoys.
Persib, yang tampil kurang maksimal pada seri pertama Liga 1 2021/2022 dengan menghasilkan 2 kemenangan dan 4 kali imbang, kini berada di posisi kelima klasemen sementara.
Atas hasil tersebut, bobotoh melihat Persib berbalutkan skuad mewah tapi tidak dapat memberikan performa terbaiknya pada empat laga terakhir yang menghasilkan imbang secara beruntun.
Aksi bobotoh mengkritisi Persib sebenarnya telah berlangsung sejak Persib ditahan imbang oleh Bali United yang bermain dengan 10 pemain dan berakhir dengan skor 2-2.
Kritik demi kritik dilayangkan bobotoh lewat jagat maya dan aksi-aksi ke jalan memprotes penampilan Persib Bandung yang tidak maksimal.
Robert Alberts Dijual di toko online
Tekanan dari bobotoh terhadap hasil Persib Bandung yang dianggap buruk di seri pertama Liga 1 2021/2022 belum juga mereda.
Setelah melakukan protes melalui media sosial dan secara langsung di Graha Persib serta bus pemain, kini ada aksi yang cukup unik.
Pelatih asal Belanda itu dijual dengan harga Rp 1.933.
Menurut penelusuran Tribun Jabar, ada beberapa orang yang menjual Robert di toko online.
Satu di antaranya adalah akun @tomytrianggoro33.
Dia memberi nama produk itu dengan 'Dijual Pelatih Persib Bandung, Minus 4x seri dan miskin taktik'.
Selain itu, akun @tomytrianggoro33 memasang sosok Robert di foto produk yang sedang mengenakan baju bewarna biru bertuliskan nama inisialnya, RA, pada bagian dada.
Pada keterangan produknya pun, @tomytrianggoro33 menuliskan 'Barang second, masih layak pakai'.
Tribun Jabar mencoba menghubungi pihak manajemen Persib mulai dari Direktur PT PBB Teddy Tjahjono, Komisaris PT PBB Umuh Muchtar, dan Kuswara S Taryono untuk diminati keterangan.
Namun baik pesan maupun telepon yang dikirimkan kepada pihak manajemen tak mendapat jawaban.
Pun dengan Robert serta para pemain yang coba dihubungi oleh Tribun Jabar untuk dimintai keterangan.
Lagi-lagi baik pesan maupun telepon yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Asep Abdul, menilai apa yang dilakukan bobotoh untuk menjual Robert di toko online sebagai sesuatu yang wajar.
Asep mengatakan, hal ini merupakan bentuk kepedulian bobotoh terhadap performa tim.
"Di bobotoh banyak cara penyampaian kritiknya. Menurut saya, wajar karena kekecewaan."
Bobotoh mah memang super-ekstra dalam segala sesuatunya."
"Jangankan sekarang, zaman dulu saja sebelum ada media sosial sangat menekan kalau bobotoh," ujar Asep kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, kemarin.
Asep menambahkan, protes yang dilakukan bobotoh selama ini tidak lain hanya untuk menuntut manajemen segera melakukan evaluasi terhadap performa tim.
Sebab dengan skuad mewah yang dimiliki Persib serta segala fasilitas lainnya, tak ada alasan untuk tidak menang.
"Evaluasi terkait enam pertandingan kemarin. Semua itu kan ada dalangnya, sama seperti wayang."
"Di tim kan dalangnya ada di pelatih. Kalau berbicara pemain jangan tanya, sekarang Persib punya pemain harganya mahal, kapasitasnya juga baik dan sebagainya."
"Balik lagi ke dalang, bisa gak memainkannya," katanya.
Hal senada diungkapkan oleh ketua The Bombs, Nevi, yang menyebut aksi bobotoh sebagai sesuatu yang wajar.
Menurutnya, bobotoh ingin manajemen secara terbuka memberikan penjelasan terkait performa Persib serta segera melakukan evaluasi.
"Kasih kejelasan dengan keberadaan Persib sekarang ini. Kenapa-kenapanya mungkin besok akan ada pertemuan dengan manajemen."
"Keinginan saya sih tolong dijelaskan saja dari pihak manajemen buat ke bobotoh."
"Kalau menurut saya untuk Robert salah satu bentuk perhatian bobotoh kepada Persib seperti ini untuk sekarang," katanya.
Dia pun berharap manajemen segera memperbaiki kekurangan yang terjadi di seri pertama agar tak terulang pada seri kedua nanti.
Dia menilai, salah satu hal yang hilang dari permaian Persib adalah motivasi.
"Jadi, yang saya tahu Persib dulu gak kaya sekarang."
"Enggak ada orang yang bisa memotivasi. Jadi saya mohon kepada manajemen harus ada salah seorang yang memotivasi."
"Yang saya lihat kemarin kayak enggak ada nyawanya saja," katanya.
Pengurus Viking Persib Club (VPC) Yudi Baduy mengabarkan informasi terbaru soal tuntutan 2x24 jam yang ditujukan kepada manajemen Persib setelah hasil kurang memuaskan di seri pertama Liga 1.
Yudi mengatakan, manajemen sudah memberikan tanggapan terkait tuntutan bobotoh dan akan segera mengadakan pertemuan.
"Sudah, mereka mengundang. Beberapa perwakilan dari kami mau sampaikan aspirasi," ujar Yudi kepada awak media melalui sambungan telepon, Senin (4/10/2021).
Namun Yudi mengungkapkan, akan ada pertemuan terlebih dahulu antarbobotoh yang akan dilakukan sore ini.
Pertemuan ini nantinya akan membahas beberapa poin sampai akhirnya akan bertemu langsung dengan manajemen Maung Bandung.
"Kami ngumpul saja sambil ngopi, (sama manajemen). Paling kita kenapa di poin itu minta diundang karena sulit sekali minta ketemu."
"Jadi ketika diundang kita sampaikan aspirasi dari beberapa bobotoh yang satu suara," katanya.
Yudi menambahkan, pihaknya belum bisa menyampaikan apa saja tuntutan yang bakal disampaikan bobotoh pada pertemuan nanti.
Termasuk soal keinginan banyak bobotoh yang mengingingkan pelatih Robert Alberts untuk keluar dari kursi kepelatihan Persib.
"Itu (Robert Out) nanti dari forum ya masing-masing kan punya sikap. Kami mau rumuskan dulu sekarang."
"Kalau kemarin itu kan hanya tuntutan untuk evaluasi dan minta kita ketemu," katanya.
Yudi pun berharap, pertemuan dengan manajemen nanti bisa menghasilkan solusi terbaik bagi Persib yang akan kembali berlaga di seri kedua pertengahan Oktober nanti.
Selain itu, Yudi berharap performa Persib bisa meningkat di seri kedua mendatang sehingga tak akan ada aksi lebih besar dari bobotoh.
"Kami tentu enggak mengharapkan itu (ada aksi lanjutan). Kalau sudah kayak gitu tapi hasil stagnan ya sebagai arus bawah kami harus ngapain lagi ya, jaga kondusifitasnya saja supaya teratur."
"Harapan kami sih ngabred lagi Persibnya," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bobotoh Menggeruduk Graha Persib, Ini Lima Tuntutannya, Salah Satunya Bertagar #ReneOut