"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," ujar Luhut.
Jodi membeberkan, Luhut tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT GSI, termasuk dalam bentuk dividen.
Sampai saat ini tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen atau bentuk lain kepada pemegang saham.
Sebaliknya, melalui PT GSI pula, Luhut memiliki banyak sumbangsih dalam memberikan tes swab gratis untuk membantu pemerintah. Jodi bilang, pada masa-masa awal pandemi tahun 2020, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga sudah menampik Erick terlibat dalam bisnis tes PCR melalui Yayasan Adaro milik PT Adaro Energi.
Sebab, PT GSI hanya melakukan 700 ribu tes PCR atau 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia yang sudah mencapai 28,4 juta.
"Kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen atau 50 persen itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen," ujar Arya kepada media. (Yan/kcm/tribun network)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google