Mereka memastikan untuk unit proses berjalan aman dan pasokan BBM tidak terganggu.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Widjonardi menambahkan berdasarkan ramalan BMKG wilayah Cilacap dalam kategori siaga hujan lebat disertai petir.
"Ini bukan yang pertama kali ini terjadi, cuaca saat ini dipengaruhi dampak dari La Nina sehingga terjadi hujan disertai petir.
Memang Cilacap paling sering terjadi petir," ungkapnya.
Tidak hanya tahun 1995, kebakaran di kilang minyak Pertamina di Cilacap sebelumnya pernah terjadi pada tahun awal tahun 2010.
Pada 24 Januari 2010, terjadi gangguan kecil di dapur pembakaran minyak mentah.
Namun kejadian tersebut tak sampai memicu kebakaran.
Pihak pertamina hanya menyebut terjadi letupan sesaat.
Baca juga: Pertamina Sasar Pertalite Subsidi untuk Nelayan Batam
Baca juga: JELANG Travel Bubble, Walikota Minta Harga Avtur di Batam Diturunkan, Ini Kata Pertamina
Kebakaran hebat terjadi di kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2011), sekitar pukul 04.25 WIB.
Saat itu ada 2 kilang yang terbakar. Kebakaran baru teratasi pada Senin (4/4/2011).
Saat itu Pertamina menyiapkan foam sebanyak 40 ton dan ada 5 ton foam yang didatangan dari Jakarta.
Tangki pertama yang terbakar adalah 31 T-02 lalu akibat tiupan angin yang cukup kencang, tangki 31-T03 ikut terbakar.
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut seperti dikutip dari Surya.co.id.
TAHUN 2016
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pada 5 Oktober 2016 sekitar pukul 12.26 WIB, sebuah tangki yang ada di kilang minyak RU IV Cilacap terbakar.