Ternyata, salmon tidak menghasilkan astaxanthin sendiri tapi mendapatkannya dari proses rantai makanan yang ada di laut.
2. Ganggang Merah dan Yeast
Selanjutnya, makanan kaya astaxanthin yaitu ganggang merah dan yeast.
Haematococcus pluvialis, alga yang sangat kecil atau mikroalga yang ditemukan di lingkungan laut.
Namun, Anda tidak bisa secara teratur mengonsumsinya, padahal banyak suplemen astaxanthin dosis tinggi berasal dari ganggang merah ini.
Ragi, Phaffia rhodozyma, juga menghasilkan astaxanthin dalam jumlah besar dan digunakan untuk membuat suplemen.
Bentuknya pun bermacam-macam, termasuk kapsul, minyak hingga bubuk yang ditambahkan selama pengolahan makanan.
Baca juga: Cara Merawat Wajah Menjadi Putih Natural dengan Bahan Alami, Murah dan Mudah Meraciknya
Baca juga: 9 Produk Kosmetik Mengandung Merkuri Hasil Temuan BPOM, Berbahaya Bisa Memicu Kanker
Anda bisa mengonsumsi makanan ini yang dikemas dari suplemen.
3. Seafood Lainnya
Makanan kaya astaxanthin lainnya yaitu makanan seafood. Seafood yang memiliki warna merah atau merah muda saat dimasak merupakan sumber astaxanthin.
Udang misalnya, saat mentah warna badannya biru keabu-abuan tapi berganti menjadi merah muda yang cerah saat dimasak.
Beberapa sumber potensial astaxanthin termasuk trout, krill, lobster, kepiting dan udang karang.
Namun, kadar astaxanthin di dalam seafood ini biasanya lebih sedikit ketimbang yang ada di ikan salmon.
Selain itu, kebanyakan juga berada dalam cangkang atau sisik yang tidak dapat dimakan sehingga tidak dapat dikonsumsi secara langsung. (*)