WISATA KEPRI

Permainan Rakyat Kepri Ini Masih Lestari Meski Zaman Sudah Digital, Simak Keseruannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelajar SD di Kabupaten Lingga ikut serta dalam perlombaan gasing yang diadakan Dinas Kebudayaan melalui Museum Linggam Cahaya di Daik.

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Permainan tradisional di Kepri tak lekang dimakan zaman.

Pada sejumlah daerah, kita masih bisa menjumpainya, meski zaman sudah serba digital.

Permainan gasing memang masih terjaga kelestariannya di Kepri.

Gasing bahkan telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda asal Provinsi Kepulauan Riau.

Gasing sebetulnya banyak ditemukan di sejumlah daerah lain di Indonesia.

Di Provinsi Kepulauan Riau sendiri, gasing masih banyak dimainkan di Kabupaten Natuna, Anambas, Lingga, hingga Tanjungpinang.

Baca juga: Melihat Masjid Tertua di Anambas, Jadi Destinasi Wisata Kepri

Baca juga: Lokasi Wisata Anambas Ini Instagramable Banget, Dilengkapi dengan Permainan Anak

Anak-anak di Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri yang bermain gasing beberapa waktu lalu (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)

Cara memainkannya yakni dengan dipukul menggunakan teknik tertentu sehingga bisa berputar di atas suatu landasan.

Di berbagai wilayah di Indonesia, gasing memiliki bentuk yang beragam.

Beberapa di antaranya berbentuk bulat, lonjong, kerucut, silinder, hingga ceper sesuai dengan ciri khas daerah asalnya.

Di kota Batam, gasing sering dimainkan saat acara adat seperti Kenduri Seni Melayu.

Ragam wisata di Kepri sebelumnya membuat Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar optimis jika sektor andalan Kepri dalam menyumbang pendapatan daerah kembali bangkit.

Menurutnya, perlu kerja sama dari seluruh elemen untuk memajukan sektor pariwisata Kepri yang sempat terdampak pandemi covid-19.

"Kita harus optimis pariwisata Kepri akan kembali bangkit. Tidak hanya membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar, namun juga untuk Negara," ujarnya belum lama ini.

Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama pandemi covid-19.

Ini menurutnya penting agar kasus covid-19 tak lagi melonjak yang berdampak pada lesunya sektor pariwisata.

Halaman
1234

Berita Terkini