INFO PERJALANAN

Etika Naik Pesawat Terbang Wajib Diketahui Penumpang, yang Sering Bepergian Kadang Sering Lalai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pertama kali naik pesawat dan takut selama penerbangan di pesawat. Etika Naik Pesawat Terbang Wajib Diketahui Penumpang, yang Sering Bepergian Kadang Sering Lalai

Sebab, membuka kompartemen atas untuk mengambil barang selama perjalanan akan membuatmu dan penumpang lain menjadi tidak nyaman.

7. Berkomunikasi dengan hati-hati

Ada beberapa orang yang bersedia mengobrol dengan orang asing selama perjalanan.

Namun, sebagian lainnya menghindari percakapan dengan orang yang belum dikenal.

Baca juga: Penumpang Pesawat Disebut 3 Kali Lebih Berpeluang Tertular Omicron saat di Perjalanan

Karenanya, penting untuk memerhatikan isyarat dari rekan duduk. Jika mereka menghindari kontak mata, maka sebaiknya hindsri obrolan.

Namun, sekalipun kamu ingin memulai obrolan, hendaknya merendahkan suara.

Sebab, percakapan tersebut bisa saja menganggu penumpang lainnya di dalam pesawat.

8. Hindari makanan berbau tajam

Aturan membawa makanan di pesawat tak berbeda jauh dengan transportasi lainnya.

Hindari membawa makanan dengan bau yang menyengat di dalam pesawat.

Jika kamu ingin membawa camilan, pilih makanan yang baunya tidak menganggu penumpang lain.

Selain itu, pastikan makanan tersebut diperbolehkan oleh para ahli gizi untuk dinikmati selama penerbangan.

9. Perhatikan posisi tidur

Apabila mengantuk, sebaiknya pilih posisi tidur yang tidak menganggu penumpang lain.

Misalnya, bisa saja kamu merebahkan kursi untuk mendapatkan posisi tidur nyaman, namun pilihan itu membuat ruang penumpang di belakangmu menjadi sempit.

Alternatifnya adalah menggunakan bantal kecil untuk perjalanan, sehingga kamu bisa tidur dengan nyaman tanpa menganggu orang lain.

Selain itu, perlu diwaspadai apabila kamu memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur, lantaran hal ini bisa menganggu penumpang lain.

10. Turun dengan tenang

Saat pesawat telah mendarat, turunlah dengan tenang.

Tak perlu berebut agar keluar pertama kali.

Selain itu, hati-hati saat mengambil barang di kompartemen atas sehingga tidak merusak bawaan penumpang lain.

Baca juga: Atta Halilintar Ngaku Tak bisa Naik Bus dan Pesawat Lama-lama, Aurel Beri Sindiran

Jika memungkinkan, tawarkan bantuan kepada penumpang lain yang kesulitan mengambil barangnya di kompartemen atas.

Luangkan waktu untuk berterima kasih kepada pramugari saat keluar pintu pesawat.

Meskipun sepele, hal tersebut sangat berarti bagi para awak kabin yang teleh melayani sepanjang perjalanan.

11. Merebahkan kursi

Mengutip The Huffington Post, Presiden Mannersmith Etiquette Consulting Jodi R.R. Smith, menambahkan bahwa merebahkan kursi adalah perihal kesopanan.

Ia menilai apabila penerbangan di bawah dua jam, sebaiknya penumpang mempertahankan posisi duduk tetap tegak.

Namun, apabila perjalanan jarak jauh, tidak ada salahnya untuk merebahkan kursi.

Sebelum merebahkan kursi, sebaiknya penumpang menunjukkan sopan santun kepada penumpang di belakangnya.

Tengok ke belakang dan pastikan penumpang tersebut tidak kesempitan, karena bisa jadi mereka tinggi sehingga memiliki kaki yang panjang atau memangku seorang bayi.

"Merupakan bentuk kesopanan untuk memperingatkan seseorang di belakang kita sebelum merebahkan kursi," kata Pakar Etika Nick Leighton.

Leighton menyarankan, jika ingin kembali menegakkan sandaran kursi, maka kembali sampaikan hal tersebut kepada penumpang di belakang.

Pasalnya, menggerakkan sandaran kursi dengan cepat tanpa peringatan bisa menimbulkan risiko kepada penumpang di belakangmu, misalnya menumpahkan kopi dari nampan maupun menjatuhkan benda lainnya.

12. Berbagi sandaran tangan

Pakar Etika dan Pendiri Protocol School of Texas Diane Gottsman mengatakan, pertanyaan yang paling sering muncul berkaitan dengan etika naik pasawat adalah siapa yang mendapatkan sandaran tangan.

Menurut Gottsman, orang yang berhak mendapatkan sandaran tangan adalah penumpang yang berada di kursi paling tidak nyaman atau di kursi tengah apabila terdapat tiga kursi.

Baca juga: KESAKSIAN Penumpang Lion Air Tujuan Batam saat Oksigen Pesawat Drop, Ada di Ambang Hidup dan Mati

"Jawaban paling jelas sesuai dengan aturan etika yang tak terucap adalah orang yang duduk di kursi yang paling tidak nyaman, yakni di tengah, yang mendapat sandaran tangan di kedua sisi," ujarnya.

Pakar Etika Juliet Mitchell membenarkan pernyataan tersebut.

Pertimbangannya adalah penumpang yang duduk di dekat jendela diuntungkan dengan pemandangan indah lewat jendela pesawat.

Sedangkan, penumpang di dekat lorong pesawat dapat keuntungan bisa meregangkan sedikit kaki mereka tanpa menganggu orang lain.

"Jadi beri orang yang duduk di tengah kelonggaran dan biarkan dia menggunakan sandaran tangan," ujar Mitchell.

Namun, apabila barisanmu hanya memiliki dua kursi, maka sandaran tangan harus dibagi dengan adil.

Sebab, tidak ada penumpang di kursi tengah.

13. Perhatikan kursi penumpang lain

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kabin pesawat sangat sempit sehingga penumpang perlu memperhatikan kursi penumpang lain.

Smith mengatakan, penumpang hendaknya menghindari memijkkan kaki ke belakang kursi penumpang di depannya.

Baca juga: PENUMPANG PESAWAT BACA Ini jika Tak Ingin Dipidana, Jangan Bawa 5 Benda Ini

Pasalnya, hal tersebut dapat memberikan tekanan ke punggung penumpang di depanmu.

Dikutip dari kompas.com, ia juga menyarankan agar penumpang tidak menaruh laptop atau tablet di atas meja nampan.

Pasalnya, meja nampan dirancang untuk menampung barang ringan, sehingga guncangan pada meja nampan akibat laptop bisa menganggu penumpang di depanmu.

"Meja nampan melekat pada kursi di depan kita. Jadi, setiap gerakan meja nampan kita akan berdampak (pada kursi penumpang di depan) dan biasanya tidak diinginkan. Gerakan tersebut sebisa mungkin harus dihindari," ujar Smith.

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkini