"Benar sudah ada warga Kepri yang terdeteksi terpapar varian Omicron, jumlahnya enam orang," sebutnya.
Dari enam orang tersebut, terdiri dari lima warga Batam dan satu warga Karimun.
"Hasil deteksi ini baru kita terima kemarin, 26 Januari 2022," sebutnya.
Ia menjelaskan, dari lima warga Batam yang terdeteksi Omicron tersebut, satu orang terpapar saat berada di Kabupaten Bintan.
"Jadi satu orang yang terpapar di Bintan sudah dibawa ke Batam untuk menjalani pengobatan," ucapnya.
Ditanyakan, apakah dari enam orang tersebut sebelumnya ada riwayat perjalanan ke luar negeri?
"Tidak ada, semuanya tidak ada riwayat perjalanan luar negeri," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri ini menjelaskan, ke enam orang ini awalnya terdeteksi saat menjalani tes PCR.
"Dari hasil positif tes PCR, datanya dibawa ke BPTKL PP Batam. Sebab BPTKL Batam sudah punya alat deteksi varian. Nah saat hasil keluar kemarin, dinyatakan terdeteksi varian Omicron," jelasnya.
Saat ini total ada delapan orang di Kepri yang terdeteksi Omicron.
"Pada 16 Januari awalnya ada 2 orang, tapi itu dari PMI. Ini baru lokal yang terpapar," ujarnya.
Atas itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad melalui Jubir Satgas Kepri meminta kepada warga Kepri untuk tidak panik.
"Percepatan vaksinasi booster dan anak, membatasi kerumunan pada perayaan Imlek, dengan tidak menyelenggarakan pesta," ucapnya.
Selain itu, Gubernur memberikan arahan kepada kepala daerah Kabupaten/Kota di Kepri untuk meningkatkan kapasitas tracing dan testing.
"Karena hampir semuanya tidak memiliki gejala hingga gejala ringan saja. Sehingga diperkirakan kasus-kasus yang sesungguhnya lebih besar terdapat di tengah masyarakat"
"Karena tidak bergejala, mereka tidak dilakukan pemeriksaan. Jangan lupakan untuk wajib meningkatkan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan," ucapnya.