TRIBUNBATAM.id - Beredar kabar nakhoda dan kru KM Sabuk Nusantara 80 melarikan diri dan mengunci pintu anjungan saat Anggota DPRD Provinsi Kepri menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada Kamis (3/2/2022) lalu di Pelabuhan Sedanau, Kabupaten Natuna.
Sidak yang dilakukan anggota dewan tersebut menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pelayanan pihak kapal kepada penumpang.
Terkait hal ini, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI meluruskan informasi yang beredar.
Manager Humas dan Kelembagaan PT PELNI Idayu Adi Rahajeng menyampaikan, saat itu seluruh kru berada di atas kapal dan tengah melakukan proses persiapan pelayaran menuju Midai yang dijadwalkan berlayar pukul 07.30 waktu setempat.
"Seluruh kegiatan embakarsi dan pemuatan barang dimulai sejak pukul 05.00. Seluruh kru kapal tengah melakukan tugas dan berada pada posisi tugas masing-masing, termasuk nakhoda yang berada di anjungan guna pengurusan clearance Surat Persetujuan Berlayar serta pengawasan proses embarkasi," ungkapnya, dalam rilis yang diterima Tribunbatam.id, Senin (7/2/2022).
Idayu menyampaikan, PELNI menyambut baik monitoring dan evaluasi yang dilakukan dari stakeholder internal dan eksternal, termasuk pemerintah serta masyarakat.
Itu untuk menghadirkan pelayaran kapal perintis yang aman dan nyaman. Dalam hal ini PELNI juga terbuka menerima masukan dan arahan dari segenap pemangku kepentingan.
"Monitoring dan evaluasi merupakan masukan positif bagi perusahaan serta bagian dari kepedulian kita bersama atas upaya-upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang," terang Idayu.
Baca juga: Syarat Naik Kapal Pelni Terbaru Januari 2022, Simak Ketentuan Berikut
Baca juga: JADWAL Pelayaran KM Sabuk Nusantara Rute Tambelan, TjPinang, Kijang, Pontinak dll Selama Januari
Sebagai informasi, KM Sabuk Nusantara 80 memiliki kapasitas sebesar 2.000 GT dan saat ini melayani rute pelayaran Kijang - Tambelan - Pontianak - Serasan - Subi - Selat Lampa - P. Laut - Sedanau - Midai - Terempa - Kuala Maras/Letung - Kijang.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan).
Kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.695 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede.
Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 10 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak. (*/tribunbatam.id)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google