TRIBUNBATAM.id - Keluarga Polri masih berduka atas meninggalnya AKBP Beni Mutahir.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo meninggal dunia setelah mendapat luka tembak pada bagian kepala oleh senjata rakitan.
Pelakunya diduga tersangka kasus narkoba berinisial Rk.
Peristiwa itu terjadi di rumah tersangka kasus narkoba di Lorong Mangga, Kelurahan Asparaga, Kota Gorontalo pada Senin (21/3/2022) sekira pukul 04.00 Wita.
Kepergian Beni meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga jajaran Polda Gorontalo.
Bahkan istri almarhum tak sadarkan diri pada Senin jelang tengah malam.
Suasana haru juga terasa di rumah duka yang berlokasi di kompleks Polsek Telaga Biru, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Baca juga: Profil Putra Siregar, Pengusaha Batam Dipolisikan Crazy Rich Malang Shandy Purnamasari & Juragan 99
Baca juga: Polisi Pangkat AKBP Tewas Akibat Senjata Rakitan, Dirkrimum Sebut Ada Kesalahan Prosedur
Pejabat Polda Gorontalo datang melayat.
Begitu juga dengan kerabat dan masyarakat terus berdatangan.
Mereka bersimpati dan berduka atas kepergian Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo ini.
Pelayat datang mendoakan almarhum yang berada di peti jenazah dibungkus Bendera Merah Putih.
Doa-doa terus dipanjatkan para pelayat.
Di luar rumah duka, beberapa petugas polisi berseragam lengkap berjaga-jaga.
Ada yang menjemput tamu atau pelayat.
Beni menjabat posisi ini sejak November 2021. Sebelumnya, diketahui menjabat sebagai Kabag Kerma Roops Polda Gorontalo.
AKBP Benni yang kini berusia 45 tahun itu, diketahui juga pernah menjabat sebagai Kepala satuan patroli daerah Ditpolairud Polda Gorontalo pada 2018.
Baca juga: Roby Gitaris Geisha Ditangkap Polisi karena Narkoba, Tak Kapok meski 3 Kali Terciduk
Baca juga: 618 Personel Polda Kepri Naik Pangkat, Kapolresta Barelang Dari AKBP ke Kombes
Dari informasi yang dikumpulkan TribunGorontalo.com, AKBP Beni merupakan alumni Akademi Kepolisian (AKPOL) 1998. Ia diketahui lahir pada 5 April 1977 di Bandung, Jawa Barat.
TribunGorontalo.com melaporkan jika jenazah Beni rencananya dibawa ke keluarga di Surabaya, Jawa Timur via Bandara Djalaluddin Gorontalo pada Selasa pukul 08.30 waktu setempat.
Sementara penyidik Polda Gorontalo masih terus menyelidiki kejadian penembakan AKBP Beni.
Direktur Kriminal Umum Polda Gorontalo, Kombes Pol Nur Santiko mengatakan korban mengalami luka di bagian kepala.
Pelaku berinisial RK itu itu diketahui merupakan tahanan kasus narkoba. "Penembakan terjadi pukul 04.00," kata Santiko.
“Tapi kami masih mendalami kasus ini," tambah dia.
Santiko tidak membeberkan kronologi kejadian tersebut. Sebab, sejauh ini timnya tengah mendalami peristiwa tersebut.
Kata dia, pihaknya masih mencari tahu bagaimana bisa perwira polisi itu bisa tertembak di rumah pelaku.
Baca juga: Ditlantas Polda Kepri Ungkap Capaian Operasi Keselamatan Seligi 2022, Patwal Naik 2 Kali Lipat
Baca juga: Pak Menantu Saya di Dalam Situ Ibu Paruh Baya Menangis Datangi Lokasi Penembakan Polisi
“Kami masih menyelidiki bagaimana hubungannya ini terjadi dan sebagainya karena masih pendalaman. Sementara tersangka diamankan saat berada di rumah orangtuanya,” ungkap dia.
Rumah yang diduga menjadi TKP penembakan di Jalan Mangga, Perumahan Asparaga, Kota Gorontalo sepi pada Senin siang.
Jenazah AKBP Beni sempat dibawa ke masjid di Polda Gorontalo, Senin siang. Setelah disemayamkan di Mapolda Gorontalo.
Jenazah pemen Polri ini kemudian dibawa ke rumah duka di dekat Polsek Telaga Biru di Jalan Ahmad A Wahab, Keluarahan Dulamayo Barat, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo pada Senin siang.
Suasana haru biru di Mapolda Gorontalo. Beberapa anggota Polri di Gorontalo memasang status ucapan duka cita terkait meninggalnya AKBP Beni.(TribunBatam.id) (TribunGorontalo.com/Apris Nawu/Ahmad Rajiv Agung Panto)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Penembakan Polisi
Sumber: TribunGorontalo.com