Negeri K-Pop Korea Selatan Berminat Biayai Jembatan Batam-Bintan Pakai Skema KPBU

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proyek Jembatan Batam-Bintan termasuk dalam salah satu pembahasan peningkatan kerja sama di bidang infrastruktur antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Korea Selatan, Senin (21/03/2022).(Dok. Kementerian PUPR)

"Setelah kami pelajari, KPBU dengan model MRG kurang lebih sama seperti skema yang kami tawarkan yakni Availability Payment," tambah Wamen Yun Seong-won.

Korea Selatan telah menyampaikan minat turut serta dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan untuk mendanai komponen cable stayed dengan skema KPBU.

Yakni dengan mengirimkan surat melalui Korean Exim Bank (KEXIM) kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 22 September 2021 lalu.

Adapun dalam pertemuan ini, sebenarnya terdapat tiga agenda pembahasan.

Pertama, pembahasan pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Kedua, pembentukan rencana dasar dan feasibility study (FS) untuk perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN).

Terakhir, pembahasan perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) bantuan teknis Korea Selatan untuk perpindahan ibu kota.

Gubernur Kepri: 17 Investor Tertarik

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad sebelumnya mengakui proses pembangunan Jembatan Batam-Bintan masih panjang.

Saat ini, tahapan yang sedang dilakukan masih pada penyiapan dokumen yang dibutuhkan.

Sebelumnya, public contest untuk pengerjaan Jembatan Babin ini telah dibuka dan ada sekitar 17 investor yang berminat.

Baca juga: JEMBATAN Batam-Bintan Diprediksi Mulai Dibangun Juni 2022, Sudah 17 Investor Tertarik

Baca juga: Gubernur Beberkan Mesin Ekonomi Kepri, Komisi V DPR RI Dukung Jembatan Batam Bintan

"Ini prosesnya masih panjang, persiapan dokumennya terus. Kalau mulainya, saya kira pertengahan tahun depan, Juni 2022 lah," ujar Ansar, Senin (15/11/2021).

Ansar menyebutkan desain Jembatan Babin telah selesai dirancang dengan melalui konsultasi bersama Pemerintah Pusat.

Panjang jembatan ini dihitung bisa mencapai 14,76 kilometer dan menghubungkan dari titik di kawasan Kabil, Batam menuju lintas barat Bintan.

"Desainnya sudah selesai. Dananya kalau tak salah Rp 4,3 triliun itu menggunakan loan, dan untuk pengajuan loan itu perlu dokumen yang lengkap," ujar Ansar.

Halaman
123

Berita Terkini