Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar.
Namun ternyata Rasulullah SAW mengajarkan lafadz doa.
Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.
Sepertiga Malam Terakhir
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa di sepertiga malam terakhir.
Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya: waktu shalat tahajud yang baik
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْيَسْتَغْفِرُون
"Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan." (QS. Adz Dzariyat: 18)
Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita SubhanahuWa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu.
Baca juga: Melihat Tradisi Haul Jamak di Lingga Kepri: Doa Arwah Menyambut Datangnya Ramadhan
Baca juga: Stok Minyak Goreng di Batam Aman Hingga Ramadhan, Kapolres Wanti-wanti Distributor Nakal
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ينزل ربناتبارك وتعالى كل ليلةإلى السماء الدنيا ،حين يبقى ثلث الليلالآخر، يقول : من يدعونيفأستجيب له ، منيسألني فأعطيه ، منيستغفرني فأغفر له
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: 'Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.' (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
Namun perlu dicatat, sifat "turun" dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain.
Karena tentu berbeda, yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia.
Karena yang berkata demikian adalah Rasulullah SAW yang diberi julukan Ash Shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.