Sebaliknya, Crystal Palace yang diasuh pemain legendaris Arsenal, Patrick Vieira, tampil efektif dengan mampu menyarangkan dua gol dalam tiga shot on target.
Keunggulan dibuka The Eagles via skema bola mati. Gol bermula dari sepakan bebas Conor Gallagher yang menuju ke arah Joachim Andersen.
Sontekan Andersen lantas sukses diteruskan via ayunan kepala oleh Jean-Philippe Mateta (16').
Joachim Andersen lagi-lagi muncul sebagai arsitek pada gol kedua Crystal Palace.
Operan diagonalnya dari wilayah pertahanan sukses dikonversi menjadi gol oleh Jordan Ayew yang melakukan penyelesaian keren (24').
Ketinggalan dua gol memaksa Arsenal bermain lebih agresif pada interval kedua laga.
Kans bagus sempat mampir lewat upaya Emile Smith Rowe (62') dan Martin Odegaard (67').
Namun, sepakan jarak dekat Smith Rowe masih bisa ditangkap Vicente Guaita, sementara tembakan Odegaard melenceng.
Bukannya mendapatkan gol, Arsenal malah bobol lagi pada menit ke-74 gara-gara penalti Wilfried Zaha.
Wasit menunjuk titik putih setelah pergerakan Zaha di kotak 16 meter dilanggar Odegaard.
The Gunners kemudian punya kans menipiskan jarak lewat sepakan jarak jauh Eddie Nketiah (84').
Namun, Arsenal mesti rela pulang dari Selhurst Park tanpa bikin gol usai sepakan Nketiah menerpa tiang.
Kekalahan 0-3 dari Crystal Palace jelas tak membantu misi Arsenal untuk mengakhiri musim di empat besar yang berhadiah tiket ke Liga Champions 2022-2023.
Kini, The Gunners duduk di tangga kelima dan mesti melihat sang klub rival sekota Tottenham mengokupasi peringkat empat.
Kedua tim sama-sama meraup 54 angka, namun Tottenham berhak berada di atas Arsenal seiring keunggulan selisih gol.