TRIBUNBATAM.id - Salat menjadi amalan/ibadah wajib dalam Islam dan harus dikerjakan bagi Muslim baliqh.
Salat fardu terbagi menjadi lima waktu, mulai dari Subuh, Ashar, Zuhur, Maghrib dan Isya.
Disebut juga salat lima waktu, ibadah ini wajib dikerjakan setiap hari.
Perintah salat juga disampaikan dalam hadis, seperti periwayatan hadis dari Abdullah bin Umar, di mana Nabi Muhammad mengatakan bahwa salah satu rukun Islam adalah salat.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Ahmad.
Terdapat pula sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad mengatakan bahwa salat merupakan ibadah pertama yang dihitung dalam pengadilan di Hari Kiamat.
Baca juga: Ramadhan 1443 Hijriah, Rudi Salat Tarawih Perdana di Masjid Agung Batam
Baca juga: Dua Rakaat Fajar Lebih Baik daripada Dunia dan Seisinya, Inilah Amalan Dahsyat Salat Qobliyah Subuh
Nabi Muhammad juga memberikan analogi mengenai pentingnya salat bagi Mukmin, yang diumpamakan sebagai tiang yang menopang bangunan.
Dalam analogi ini, bangunannya adalah Islam yang dibangun atas dasar jihad, sedangkan salat dijadikan sebagai pengokoh dasar Islam dan penopang jalan mencapai jihad kepada Allah.
Setelah mengetahui pentingnya soal mengerjakan salat, bagaimana jika ada pertanyaan muncul bagaimana hukum berpuasa di Bulan Ramadhan tapi tidak salat?
Seperti diketahui, keduanya merupakan ibadah wajib bagi umat Islam.
Menjawab pertanyaan itu, dalam beberapa kitab dijelaskan ada dua kondisi orang yang bisa meninggalkan salat:
- Meninggalkan salat karena mengingkari kewajibannya
- Meninggalkan salat karena malas
Dikutip dari laman sonora.id, orang yang masuk dalam kategori pertama, maka ia dihukumi murtad.
Baca juga: Amalan Jelang Adzan Salat Subuh, Keutamaan Salawat Tarhim, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Baca juga: Kedahsyatan Salat Qobliyah Subuh, Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya, Tata Cara & Hukum Mengerjakan
Sementara orang yang meninggalkannya karena malas, hingga waktunya habis maka ia masih dikatakan Muslim.