KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 180 calon jemaah haji asal Kabupaten Karimun bersiap menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah setelah tertunda selama dua tahun akibat covid-19.
Meski sudah bersiap, namun, tampaknya keberangkatan jemaah haji ke tanah suci masih samar-samar dan belum adanya kepastian lebih dalam dari masing-masing pihak.
Padahal calon jemaah haji tersebut seharusnya berangkat sejak 2020 namun gagal diberangkatkan atau tertunda akibat pandemi Covid-19.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Jamzuri mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
"Calon jemaah haji dari tahun 2020 yang terdaftar masih menunggu kebijakan pemerintah pusat, terkait pelaksanaan haji di tahun ini," ujarnya saat mengisi ceramah di Masjid Baitul Karim, Ahad (10/4/2022).
Mengenai persiapan, Jamzuri mengatakan pihaknya telah siap seratus persen apabila calon jemaah haji asal Karimun diberangkatkan tahun ini.
Baca juga: DAFTAR Nama Pejabat Baru di Jajaran Polres Bintan, Kasat Reskrim hingga Kapolsek Bintan Utara
Baca juga: Seorang Warga Batam Meninggal Dunia Kena Covid-19, Pasien Baru Tambah Dua, 1 Sembuh
Dengan begitu, keberangkatan jamaah haji di tahun 2022 ini pihaknya memprioritaskan terlebih dahulu untuk jamaah Karimun yang terdata dalam haji 2020 lalu.
"Pelaksanaan ibadah haji memang masih prioritas jemaah di tahun 2020 yang sempat tertunda. Namun pelaksaan umrah Alhamdulillah sudah diizinkan," tambahnya.
Jamzuri menyebut, untuk persyaratan keberangkatan umroh juga sudah mendapatkan keringanan dari Pemerintah Arab Saudi.
Dimana untuk syarat umrah tahun ini, sudah tidak diberlakukan lagi bagi para jemaah haji melakukan karantina.
"Syarat Karantina sudah dihapuskan, kemarin untuk biaya karantina hampir Rp 9 juta, sekarang tidak perlu lagi, maka lebih ringan sekitar Rp 24 hingga 25 juta," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)