Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id - Tidur adalah kebutuhan manusia dan mengantuk adalah sesuatu manusiawi.
Setiap orang tentu pernah mengantuk dan faktornya beraneka ragam.
Salah satu penyebab kantuk adalah kekenyangan dan kurangnya jam tidur malam.
Selama berpuasa, sebagian orang mungkin terbiasa memilih tidur setelah makan sahur.
Ada banyak alasan melakukannya, salah satunya adalah masih mengantuk.
Padahal, tidur setelah sahur berdampak kurang baik untuk kesehatan.
Pun dalam Islam hal itu tidak dianjurkan dan diminta tak dilakukan.
Baca juga: Jadwal Imsak Puasa Ramadhan Ahad, 24 April 2022 di Karimun, Anambas, Lingga dan Natuna
Baca juga: Imsak Puasa Ramadhan Ahad (Minggu) 24 April 2022 di Batam, Bintan, Tanjungpinang
Dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Hibban, suatu saat Rasulullah SAW mendapati Fatimah tengah tiduran usai Salat Subuh.
Lalu Rasul berkata, "Wahai Fatimah bangun dan saksikanlah rezeki Tuhanmu dan jangan sampai masuk golongan orang lalai, karena sesungguhnya Allah membagi rezeki hamba-Nya sejak habis munculnya waktu fajar hingga terbit Matahari."
Rasulullah SAW secara khusus juga mendoakan waktu pagi kepada umatnya.
"Ya Allah berkahilah untuk umatku waktu pagi mereka." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah).
Ibnul Qayyim Al Jauziyah juga berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur.
Beliau berkata: "Termasuk hal yang makruh bagi mereka - yaitu orang shalih - adalah tidur antara Salat Subuh dengan terbitnya Matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali."
Baca juga: Resep dan Cara Bikin Smoothie Nanas Segar, Minuman Nikmat dan Sehat untuk Buka Puasa
Baca juga: Resep Puding Roti Pisang Kukus, Praktis dengan Bahan Sederhana untuk Takjil Buka Puasa
Musta'in Ahmad, penceramah dari Surakarata mengatakan, tidur setelah Salat Subuh sebenarnya tidak dilarang dan dibolehkan.
Namun, tidur setelah Salat Subuh sebaiknya tidak dilakukan, karena hal itu termasuk makruh.