Tahun Depan Dihapus, Honorer Pemko Tanjungpinang Dilema, Minta Solusi Pemerintah

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi honorer

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang khawatir dan gelisah dengan nasibnya.

Itu menyusul terbitnya surat Menteri PANRB No. B/185/M.SM.02.03/2022 perihal Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Pasalnya, banyak tenaga honorer yang sudah lama bekerja di suatu instansi pemerintah, sehingga mereka merasa nyaman dengan pekerjaan yang digeluti tersebut.

Seorang honorer di Tanjungpinang, cukup panik seandainya tenaga honorer benar-benar dihapuskan pada 2023.

Pasalnya, ia sendiri punya tanggungan istri dan anaknya.

“Ketika mengetahui adanya berita sempat kaget juga. Bagaimana nasib kami yang PTT ini, saya punya istri dan anak, yang kerja cuma saya saja,” ucapnya, Selasa (7/6/2022).

Pria yang tidak ingin disebut namanya ini mengaku, sudah 5 tahun lebih bekerja di instansi Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Ia pun mengakui, pendapatan per bulan menjadi tenaga honorer hanya cukup menghidupi untuk makan sehari-hari keluarganya.

Baca juga: Bagaimana Nasib Honorer jika Tak Lulus PPPK atau PNS, Pengangguran? Begini Penjelasan Menpan-RB

Baca juga: 6.000 Honorer di Batam Terancam Kehilangan Pekerjaan Tahun Depan, Dunia Pendidikan PalingTerdampak

Terlebih lagi jika kebutuhan pokok naik, terkadang ia juga kewalahan.

“Mau cari kerja apa lagi, saya cuma tamatan SMA. Kalaupun di Tanjungpinang cari kerja lain juga susah, alhamdulillah bisa kerja jadi honorer,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikam oleh perempuan yang bekerja di salah satu instansi Pemerintah Kota. Mengingat ia memiliki 3 orang anak, ia pun ikut membantu suaminya dengan bekerja sebagai tenaga honorer.

“Semoga saja ada solusi untuk kami yang honorer ini. Kebutuhan rumah tangga dan biaya anak semakin besar, kalaupun dihapus cobalah bantu kami cari solusi yang tepat supaya kami tidak jadi pengangguran,” katanya.

Perempuan yang sehari-hari cukup padat dengan aktivitas di lapangan ini mengatakan, semua pekerjaan yang diarahkan pimpinan selalu dikerjakan secara baik.

Bahkan ia rela tidak libur jika ada agenda mendadak yang harus diselesaikan. Harapannya pemerintah dapat mencari solusi terbaik bagi tenaga honorer ke depannya. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkini