BERITA SINGAPURA

Kasus Cacar Monyet Kembali Ditemukan di Singapura, Cek Delapan Gejala Cacar Monyet

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Singapura kembali melaporkan kasus positif cacar monyet baru. Sehingga, saat ini total kasus di negeri Jiran tersebut sembilan kasus. Ilustrasi

Mengutip Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan sejumlah imbauan usai wabah cacar monyet (monkeypox) ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan.

"Hindari kontak dengan orang yang memiliki gejala-gejala MPX (monkeypox)," ujar Maxi saat dimintai konfirmasi, Senin (25/7/2022).

Maxi meminta warga segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala-gejala awal cacar monyet. Di antaranya seperti panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah.

"Dan yang paling khas kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan," imbuhnya.

Meski demikian, hingga saat ini, belum ada kasus cacar monyet di Indonesia.

Melansir informasi yang dibagikan WHO pada Minggu (22/5/2022), cacar monyet adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah.

Berikut adalah gejala cacar air atau monkeypox yang dihimpun WHO sejak 15 Maret 2022:

  • Sakit kepala
  • Demam akut (>38,5 derajat Celcius)
  • Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
  • Mialgia (nyeri otot dan tubuh)
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan yang mendalam)
  • Ruam dengan lepuh pada wajah, kaki, tangan, mata, mulut, dan alat kelamin. (kontan.co.id)

 

Sumber : Kontan.co.id

Berita Terkini