TRIBUNBATAM.id, JAMBI- Menjelang otopsi jenazah Brigadir J, ada yang menarik terlihat dari penampilan keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.
Keluarga Brigadir J nampak kompak mengenakan kaos oblong hitam.
Tulisan serta gambar di atas kaos tersebut pun cukup mencolok perhatian.
Pada kaos tersebut terdapat tulisan #savebrigadirj di bagian belakang beserta gambar Brigadir Yosua.
Di bagian dada depan juga terdapat tulisan #SaveBrigadirJ.
Diketahui keluarga Brigadir J bertolak ke makam Brigadir Yosua pukul 6.39 Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Polisi Berjaga-jaga di Makam Jelang Otopsi Jenazah Brigadir J, Ekshumasi Digelar di Jambi
Baca juga: Poin-poin Pemeriksaan Enam Ajudan Irjen Ferdy Sambo oleh Komnas HAM, Bharada E Disorot
Tampak keluarga Brigadir J yakni ayahnya Samuel Hutabarat, ibu dan adik almarhum.
Mereka didampingi kuasa hukum antara lain Kamaruddin Simanjuntak.
Adapun Otopsi Jenazah Brigadir J dilakukan ulang untuk menjawab keraguan atas otopsi yang dilakukan sebelumnya.
Permohonan melaksanakannya disampaikan oleh kaluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.
Pelaksanaan Otopsi Jenazah Brigadir J ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.
Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua Hutabarat meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore.
Keterangan polisi, Yosua tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.
Motif baku tembak, polisi mengatakan berawal dari aksi Brigadir Yosua Hutabarat yang masuk ke kamar pribadi Ferdy Sambo.
Di dalam kamar itu ada istri Ferdy. Yosua disebut polisi melakukan pelecehan dan penodongan senjata.
Kemudian ada teriakan istri Sambo, hingga akhirnya Bharada E turun memeriksa ke arah sumber teriakan.
Dia menegur Yosua yang baru keluar dari kamar, kemudian dibalas tembakan, dan akhirnya baku tembak.
Namun pihak keluarga banyak yang meragukan kronologi tersebut. Apalagi di tubuh Yosua juga ada bekas mirip luka sayatan dan luka lebam.
Selain itu juga merasa janggal dengan lamanya polisi menyampaikan pernyataan pers, yakni 3 hari setelah Yosua meninggal dunia.
Tak hanya itu, kejadian berikutnya juga membuat publik semakin merasa janggal, karena pencabutan decoder CCTV hingga lokasi kejadian yang ternyata tidak juga dipasang garis polisi hingga beberapa hari setelah kejadian.
(Tribun Jambi/Deddy Rachmawan)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Keluarga Brigadir Yosua Kenakan Oblong #savebrigadirj Jelang Autopsi Ulang