Ia pun langsung memeluk anaknya yang sedang ketakutan tersebut, sementara pelaku tak sedikit pun mengeluarkan batang hidungnya dari dalam rumahnya.
"Saya gedor-gedor ia tidak keluar juga. Lalu saya langsung ajak anak saya pergi," ungkapnya.
"Melihat anak saya yang masih kecil diberlakukan seperti itu membuat saya merasa sedih," sambungnya.
Akibat peristiwa penganiayaan yang dialami, korban pun mengalami trauma berat.
"Anak saya sangat trauma pak, sampai sekarang keluar kamar pun anak saya takut. Saya takut itu akan menggangu sekolahnya," ujar ayah korban.
Naasnya lagi, kata Tri, dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku tidak hanya kali ini saja, namun sudah terjadi beberapa kali.
"Dulu pernah juga anak tukang jamu diberlakukan hal yang tidak manusiawi oleh pelaku," tuturnya.
Kini, Tri telah melapor peristiwa penganiayaan yang dialami anak ya ke Denpom II /Sriwijaya.
"Saya sudah melapor, syukurlah laporan kami telah diterima," ungkap Tri.
Ia berharap peristiwa serupa jangan sampai terulang lagi pada anaknya maupun orang lain.
"Kami juga berterimakasih kepada Denpom II /Sriwijaya telah menerima laporan yang kami layangkan," terang dia.
Sementara itu, Ketua RT 19, Heli Antoni mengungkapkan bahwa sangat berharap bahwa kasus penganiayaan terhadap anak salah satu warga agar segera diproses hukum.
"Ini sudah saring terjadi, jadi orang sini merasa resah dan takut atas perlakuan kekerasan yang sering dilakukan oleh pelaku.
"Sebagai ketua RT saya merasa s dih anak kecil mengalami hal seperti itu," ujar dia.
Sementara Kapendam Sriwijaya, Rohyat Happy belum merespon saat dihubungi beberapa kali melalui sambungan telepon.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Viral, Bocah 11 Tahun di Palembang Diduga Dianiaya Oknum TNI, Korban Alami Trauma