Namun, jadwal penerbangan mereka menuju Arab Saudi delay atau mengalami penundaan sehingga mereka tertahan beberapa waktu di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Jadwal penerbangan pun pada akhirnya molor sampai lebih dari lima jam.
Pesawat jemaah tersebut baru berangkat menuju Arab Saudi pada pukul 19.25 WIB.
Selama penundaan penerbangan, para jemaah sama sekali tidak mendapat makan dari siang sampai malam.
Salah satu jemaah bernama Ratna Sari (31) mengaku, rombongannya terakhir kali mendapatkan makanan saat sarapan pada Kamis pagi.
Padahal, menurut Ratna, saat itu sebanyak 60 sampai 70 persen jemaah haji yang berkumpul adalah lansia.
"Karena kan banyak lansia, saya aja yang muda sudah berasa dan perut saya sakit gitu," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Ratna menjelaskan, kloter empat seharusnya sudah meninggalkan embarkasi pada pukul 09.00 WIB.
Namun, karena jadwal penerbangan yang delay, mereka masih harus melakukan pemeriksaan di aula embarkasi pada pukul 11.00 WIB.
"Jadi kami itu seharusnya berangkat pukul 09.00 WIB, tapi memang ada kendala, jadi masuk aula untuk pemeriksaan pukul 11.00 WIB. Nah, dari jam 11.00 itu, mulai proses jemaah sampai pukul 13.00 WIB. Saya kira dapat makan siang kan, jadi kami enggak nyari karena memang di asrama enggak ada akses makan kan," sambungnya.
Setelah itu, kata Ratna, kloter empat langsung diberangkatkan ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.00 WIB tanpa makan siang.
"Nah, terus setelah itu, jam 14.00 WIB berangkat ke Bandara yang harusnya itu sudah flight. Jadi berangkat ke bandara saya kira dapat makan di bus, tapi ternyata enggak dapat," jelas Ratna.
Saat sampai di bandara pada sore hari, petugas ataupun ketua kloternya tidak membagikan makanan kepada jemaah haji.
Ratna sempat komplain ke petugas saat perjalanan di bus pada siang hari, tetapi hasilnya sia-sia.
Bahkan, petugas itu mengaku bernasib sama seperti Ratna dan jemaah lain.
"Saya sempat komplain ke petugas, saya bilang, 'Pak ini gimana' terus petugasnya bilang, 'Saya juga enggak dapat makan, Bu'. Menurut saya, itu enggak solutif. Jadi kata saya ini gimana sih," tambah dia.
Menurut Ratna, keterlambatan keberangkatan seharusnya membuat petugas bisa menyiapkan makanan kepada para jemaah.