TRIBUNBATAM.id, MALANG - Polisi angkat bicara terkait keributan antara warga Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur dan mahasiswa asal luar daerah.
Sebelumnya, kericuhan yang terjadi Jumat (26/5/2023) malam di lingkungan RT 3 RW 5, Jalan Joyo Suryo, itu telah mengakibatkan lima rumah warga rusak.
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengatakan, keributan berawal saat sekitar 10 mahasiswa asal luar daerah yang diduga dalam pengaruh minuman keras bergurau ketika waktu Maghrib.
Warga setempat memberi tahu mereka untuk tidak ramai, dengan maksud menghargai masyarakat yang hendak ibadah.
"Menjelang Maghrib, suara mereka (beberapa mahasiswa asal lua daerah) berguraunya kencang, dikasih tahu oleh warga, dibilangi 'hey mas mau Maghrib jangan kencang-kencang kalau guyon'," kata Anton, Minggu (28/5/2023).
Namun, peringatan warga tersebut tak digubris.
Baca juga: Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam Sulap Terrace Lounge Jadi Tempat Nongkrong Asyik
Beberapa mahasiswa itu justru tidak terima mendapat perlakuan tersebut.
"Dihiraukan, akhirnya warga ngomong ke orang-orang kampung lainnya kalau diperingatkan enggak terima," katanya.
Selanjutnya, warga menemukan adanya salah satu mahasiswa yang membawa senjata tajam (sajam).
Mahasiswa tersebut diamankan oleh warga dengan diikat tali rafia.
"Dari anak-anak itu ada salah satu bawa sajam, akhirnya sama warga diamankan sajam itu, anak ini informasinya diikat sama tali rafia," katanya.
Diduga mahasiswa tersebut juga mendapatkan penganiayaan fisik.
Namun, polisi masih mendalami kebenaran tersebut.
"Ya kalau melihat reaksi dari korban iya, karena ada bekas luka yang sudah divisum," katanya.
Mahasiswa tersebut bisa kabur dan memberitahukan kepada teman-temannya bila mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.
Para mahasiswa asal luar daerah itu kemudian mencari pelaku yang mengikat temannya.
Namun, belum bertemu dengan pelaku, para mahasiswa merusak rumah warga.
"Kemudian bisa lari anak itu ke teman-temannya kalau dia diperlakukan begitu, mereka cari orang yang mengikat temannya. Nah itu belum ketemu sama pelakunya, belum ketemu sama anak yang ikat ini sudah marah duluan, rumahnya warga dirusak," katanya.
Petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk meredam situasi.
Selain itu, juga menyarankan terduga korban mahasiswa untuk melapor ke Kantor Polsek Lowokwaru. Sedangkan warga yang rumahnya rusak melapor ke Polresta Malang Kota. Sejauh ini, polisi masih menggali keterangan dari warga. Belum ada mahasiswa maupun warga yang diamankan. Selain itu, tidak ada warga yang mengalami luka dalam peristiwa tersebut. "Akhirnya saya datang ke sana, saya bilang kalau memang kamu merasa korban diikat dan dipukuli ya lapor ke polsek, tadi malam anak itu bikin laporan kita terima, pagi ini warga gantian melapor bahwa rumahnya dirusak oleh kelompok mereka," katanya. Baca juga: Dilirik Turis Asing, Kayutangan Malang Masih Perlu Benahi Tarif Parkir Ke depan, pihaknya akan memberikan pemahaman kepada kedua belah pihak untuk saling menjaga kondusifitas Kota Malang. "Kita sama-sama memberikan pemahaman kepada mereka, artinya kepada kelompok anak-anak yang ngekos di situ, kan mereka ini tamu. Mereka tujuannya sekolah, jadilah tamu yang baik. Warga pun sama, artinya dengan mahasiswa datang ke tempatnya, juga untuk kos, sama-sama paham hukum, ketika ada permasalahan jangan berbuat sendiri," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duduk Perkara Bentrok Mahasiswa Luar Daerah dengan Warga Malang, 5 Rumah Rusak", Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/29/092300278/duduk-perkara-bentrok-mahasiswa-luar-daerah-dengan-warga-malang-5-rumah?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana
Editor : Pythag Kurniati
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6