BATAM, TRIBUNBATAM.id - Demi percepatan pembangunan, Pemerintah Provinsi Kepri mendukung dua Kabupaten di Kepri untuk dimekarkan menjadi provinsi khusus.

Dua kabupaten tersebut yakni Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas.

Bahkan dukungan dari pemerintah Provinsi Kepri tersebut terlihat jelas, di mana dalam beberapa kesempatan rapat dengan pemerintah pusat, hal tersebut selalu digaungkan.

Pembentukan provinsi khusus Natuna Anambas, mulai direncanakan pada tahun 2017 silam, di mana pemerintah kepulauan Anambas membuat kajian pembentukan provinsi khusus Natuna Anambas.

Yang selanjutnya membentuk panitia pembentukan provinsi khusus Natuna Anambas

Bahkan, rapat juga sering dilakukan antar kedua daerah tersebut dan semua hasil rapat dilaporkan kepada pemerintah Provinsi dan juga DPRD Provinsi Kepri.

Untuk mendukung kajian tersebut pemerintah daerah juga terus berupaya membangun infrastruktur, pembangunan Sumber daya manusia dan juga pembangunan ekonomi.

Baca juga: MUTASI di Polresta Barelang Batam, Kepala SPKT Kompol Sofyan Diganti Pejabat Baru

Pembentukan Provinsi khusus ini juga diharapkan masuk dalam program strategis nasional, mengingat kedua daerah tersebut berada di perbatasan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan posisinya juga berbatasan dengan laut China.

Untuk membahas provinsi Khusus Natuna Anambas tersebut, program Mata Lokal Corner (MLC) Tribunbatam akan akan menghadirkan tujuh narasumber mulai dari Pengurus Partai Politik, Legislator Kepri di pusat dan legislator dari Natuna di Provinsin Kepri, tokoh masyarakat Natuna serta dari pengamat.

Adapun tema yang diangkat dalam program tersebut yakni: Provinsi Natuna Anambas, Mendesakkah ?.

Narasumber yang dihadirkan Tribunbatam.id, dalam program Mata Lokal Corner kali ini yakni: Bambang Royadi, Kepala bidang jaringan dan kerjasama lembaga DPW Partai Gelora Indonesia Kepri, M Syahid Ridho, Kabid Humas DPW PKS Kepri, Asmin Patro, Anggota Komisi II DPRD Kepri, Hadi Chandra Anggota DPRD Kepri, Umar Natuna, Ketua BP3K2NA, Chandra Ibrahim, tokoh pemuda Natuna di Batam, dan Robby Patria, Direktur perwakilan Public trust Institut Kepri sekaligus Akademisi Umrah. (TRIBUNBATAM.id/Ian Sitanggang)