SINGAPORE OPEN 2023

Tumbangkan Anders Antonsen, Anthony Ginting Juarai Singapore Open 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting sukses meraih gelar Singapore Open 2023 setelah menyingkirkan wakil Denmark di final.

TRIBUNBATAM.id - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berhasil merebut gelar juara Singapore Open 2023 setelah menyingkirkan wakil Denmark, Anders Antonsen pada Minggu (11/6/2023).

Berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Anthony Ginting menumbangkan Anders Antonsen dengan skor 21-16, 21-13.

Kemenangan ini menjadi ulangan kesuksesan Anthony di tempat yang sama tahun lalu.

Tahun lalu Singapore Open memberikan kenangan manis bagi Anthony ketika berhasil mengakhir paceklik gelar selama dua tahun.

Dengan demikian, Anthony menambah koleksi trofinya menjadi hampir dari semua level BWF World Tour yaitu Super 300, Super 500, Super 750, dan Super 1000.

Secara keseluruhan Anthony telah memenangi enam gelar dari format turnamen sirkuit elite yang dimulai sejak 2018.

Anthony menjuarai China Open 2018 (Super 1000), Indonesia Masters 2018 dan 2020 (Super 500), Singapore Open 2022 (Super 500).

Baca juga: Live Streaming Singapore Open 2023, Ginting vs Li Shi Feng, Leo/Daniel vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik

Kemudian Singapore Open 2023 yang naik kelas menjadi Super 750 dan Hylo Open 2022 yang bertaraf Super 300.

Hanya World Tour Finals yang belum berhasil dimenanginya walau sudah dua kali mencapai final di turnamen penutup musim kompetisi.

"Saya seperti main di rumah sendiri. Dari masuk lapangan sudah di-support penonton," ujar Anthony dalam keterangan resmi via Tim Humas dan Media PBSI.

"Terima kasih dan bersyukur atas dukungannya. Saya selalu merasa senang setiap datang ke Singapura."

Anthony menuturkan bahwa dia dapat mengendalikan pertandingan sejak gim pertama.

Hasilnya, pemenang medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini membuat permainan Antonsen menjadi tidak berkembang.

"Memang di awal-awal gim, lawan lebih agresif," terangnya.

"Saya sempat ikut irama lawan dan kurang tenang. Tetapi setelah itu, saya bisa mengembangkan permainan dan lebih leluasa

"Keberhasilan di gim pertama, tentu makin membuat saya bisa lebih tenang. Di gim kedua, permainan saya bisa keluar semua. Saya bisa lebih tenang dan yakin."

Emosi yang meluap-luap saat akhirnya keluar dari periode sulit sampai diluapkan Anthony dengan membanting raketnya hingga patah.

Akan tetapi, bagi Anthony, gelarnya tahun ini dengan tahun lalu rasanya hampir sama saja.

"Perbedaan dengan gelar juara tahun lalu, cuma di perbedaan di lawan saja. Tahun lalu saya lawan Kodai Naraoka," sahutnya.

"Rasanya hampir sama, cuma saya harus tetap menyiapkan strategi yang berbeda. Soal apa tahun ini lebih mudah, rasanya sama saja." tuturnya.

Anthony jelas belum puas.

"Senang bisa juara, tetapi ini tentu bukan pencapaian yang mudah," ujarnya merendah.

"Masih ada yang harus dikejar. Lawan tentu juga banyak masih ingin mengalahkan saya. Masih ada yang harus ditingkatkan."

"Gelar ini saya persembahkan kepada keluarga, mama, papa, PBSI, tim tunggal putra, tim yang selalu latihan bareng sejak di Jakarta."

"Saya juga mengucapkan rasa terima kasih kepada pelatih Irwansyah, Harry Hartono, pelatih tunggal putra, serta pelatih lain di Pelatnas Cipayung."

"Saya hari ini bisa membawa hasil yang positif," tandasnya.

(Tribunbatam.id)

Berita Terkini