SDM : Menjadi pengusaha, sebenarnya tantangannya tidak hanya tentang uang. Tanpa uang pun bisa jadi pebisnis, sekarang itu yang perlu dibangun jiwa mental usaha. Apalagi dipengaruhi mindset orang tua yang hanya terpikir untuk mendorong anaknya jadi PNS. Makanya untuk para orang tua, jangan dicekokin anaknya untuk jadi pegawai, tapi dorong anaknya agar punya jiwa wirausaha. Di Batam, banyak orang tua mendorong anaknya jadi pengusaha ketimbang bekerja jadi karyawan dalam perusahaan. Hampir 80 persen anak muda PT jadi pengusaha di Batam.
TB : HIPMI PT di Batam berkembang tidak?
SDM : Saya melihat progres pertumbuhan HIPMI di PT itu sangat besar, semangatnya juga luar biasa. Di HIPMI PT kita desain mereka ketika lulus harus jadi pengusaha untuk membuka lapangan pekerjaan. Biasanya di teman -teman PT itu terkendala di faktor dana. Pengusaha sukses itu jangan alasan karena faktor uang. Buat bisnis itu gampang, bisa kolaborasi buat usaha bareng dengan pemodal tiga orang.
TB : Apa yang harus dimiliki seorang calon pengusaha ?
SDM : Dalam dunia bisnis itu, modal kepercayaan menjadi hal yang harus dimiliki seseorang. Selain itu juga, menjadi pengusaha itu harus fokus. Ketika kita sudah niat, akan banyak kemudahan yang diberikan. Misalnya saat ini perbankan berita kemudahan kepada pengusaha. Sering itu, perbankan datang ke HIPMI, nanya mana anggota yang mau di-support dana. Generasi pengusaha itu harus didorong. Bayangkan, politisi saja berganti, kepala daerah berganti, tentu pengusaha juga berganti.
TB : Lalu Apa passion anda ?
SDM : Passion saya itu, intinya kerja suka di luar. Saya suka dilapangan, waktu saya diluar lebih banyak. Setinggi apapun posisi saya, saya akan tetap anak buah. Saya gak tau passion saya. Saya hanya berpikir posisi pada titik nyaman.
TB : Ngomongin tentang HIPMI, bagaimana anda memulai jadi pengusaha sukses ?
SDM : Menjadi pengusaha sebenarnya saya merasa telat, Kenapa gak dari dulu saya mulainya. Tapi saya paham, belasan tahun terakhir saya menjadi buruh itu menjadi pengalaman saya agar matang. Dulu, 10 tahun saya kerja di Indosat. Posisi saya sudah bagus, bahkan sampai saya tidak diijinkan untuk resign oleh atasan dan akhirnya resign dan saya tidak dapat pesangon.
Pada saat saya resign saya pun mulai berusaha. Gabung dengan usaha kakak saya.
Makanya ngomongin jadi pengusaha. Sampai saat ini saya sangat menghargai Story saya.
Jadi awalnya dari lulus kuliah saya langsung kerja di Indosat. Selama itu lah saya makan gaji.
Setelah resign, saya kerja ikut usaha kakak saya Usaha bidang furniture. Jual furniture khusus jati. Hampir 10 tahun juga saya ikut kerja mendorong usaha kakak saya.
Setelah 10 tahun membantu usaha kakak saya. Akhirnya saya buka usaha secara mandiri, dunia furniture dan interior.
Kemudian enam bulan mandiri menjalani usaha itu, saya ada peluang jadi supplier SKK Migas. Setelah punya peluang itu, saya pun saat itu bergabung masuk HIPMI.