TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi bersama Kemendagri.
Rakor ini dikakukan sebagai laporan mingguan tentang harga bahan pokok dan pangan di daerah yang harus selalu dilaporkan tiap minggunya, sehingga nanti akan dibahas untuk mencari solusi atas kenaikan-kenaikan yang terjadi.
Selain itu, upaya-upaya maksimal harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sembako yang semakin meningkat, oleh sebab itu kerja keras dan turun langsung kelapangan dan mencari solusi kreatif sangat diperlukan.
Pemerintah Daerah dalam kondisi ini harus memperhatikan kenaikan harga pangan yang dapat mempengaruhi inflasi. Berdasarkan data BPS, sebagian besar kenaikan IPH terjadi di wilayah Jawa, sedangkan penurunan IPH terjadi di wilayah Sumatera.
Kenaikan harga pangan terjadi pada beberapa komoditas yaitu gula pasir, beras, cabai dan daging ayam ras.
“Kita bersama TPID diminta memantau terus perkembangan harga pangan terutama komoditas yang mempengaruhi kepada IPH," ucap Hasan, Selasa (24/10/2023).
Usai rapat, Hasan melanjutkan pembahasan untuk menyusun langkah konkret dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Tanjungpinang bersama TPID. Berdasarkan hasil pemaparan tadi dan untuk menindaklanjutinya, ia akan melakukan pemantauan harga pangan terutama pada komoditi penyumbang inflasi seperti gula pasir, beras dan lainnya.
Ini upaya Pemko Tanjungpinang menjaga stabilitas harga pangan, seperti yang telah berjalan yakni gerakan pangan murah.
"Gerakan pangan murah telah kita lakukan beberapa kali untuk menjaga kestabilan dan ketersediaan cadangan pangan. Untuk itu diharapkan operasi pasar murah dan gerakan pangan murah bisa kita lakukan dengan berkelanjutan,” kata Hasan.
Hasan berharap TPID dan seluruh stakeholder terkait berkomitmen untuk mengakselerasi upaya bersama terus diperkuat untuk memastikan terkendalinya inflasi sehingga daya beli dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)