BATAM, TRIBUNBATAM.id - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak lama lagi akan memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK baru. Yaitu KEK Pulau Nipah dan KEK Pulau Tanjung Sauh.
Kehadiran dua KEK ini disampaikan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2023 yang berlangsung di Batam, Senin (18/12/2023) - Selasa (19/12/2023).
IDF dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.
Kemudian secara daring, hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Pada kesempatan itu, Ansar Ahmad mengatakan, KEK Pulau Tanjung Sauh akan menjadi landing point rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan.
"KEK Pulau Tanjung Sauh adalah salah satu pulau yang nanti akan menjadi landing point rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan," kata Ansar di Batam.
Ia menambahkan, saat ini Kepri sudah memiliki tiga KEK yang eksis, yaitu KEK Bintan Alumina Indonesia BAI) yang mengolah bauksit menjadi alumina dengan investasi sekitar Rp 18 triliun.
Baca juga: Kepala BP Batam Muhammad Rudi Sebut Penambahan KEK di Batam Masih Proses
Kemudian KEK Nongsa Digital Park di Batam yang menjadi pusat ekonomi digital dan startup, dan KEK Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang menjadi basis Batam Aero Technic, perusahaan perawatan pesawat terbang.
Kepri merupakan provinsi yang mendapat privelege khusus dari pemerintah pusat karena posisinya yang strategis.
Sejak tahun 2007, beberapa wilayah di Kepri telah ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, seperti Batam, Karimun, dan Bintan.
Khusus Bintan dan Karimun sejauh ini belum penuh seperti halnya Batam.
Sektor unggulan di Kepri adalah sektor industri, khususnya industri maritim.
Ansar mengklaim, Kepri memiliki industri galangan kapal terbanyak dan terbesar di Indonesia, dengan 256 industri dari total 500 industri sedang dan besar yang ada di 38 kawasan industri.
Selain itu, Kepri juga tengah mengembangkan industri solar panel, dan diharapkan dapat membentuk ekosistem ekonomi baru di provinsi ini.
"Kami yakin, dengan adanya KEK baru, industri-industri di Kepri akan terakselerasi dan memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Ansar.
Tak Dikelola BP Batam
Dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru di Kepri akan segera dideklarasikan oleh pemerintah pusat.
KEK Pulau Nipah dan KEK Tanjung Sauh di Kepri ini sudah disahkan dan akan dideklarasikan oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat dua KEK lagi sudah disahkan dan akan di-declare, yaitu KEK Pulau Nipah dan Pulau Tanjung Sauh," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad baru-baru ini pada acara Indonesia Development Forum (IDF) di Batam.
Diketahui, kawasan Tanjung Sauh ini sudah lama diwacanakan sebagai KEK di Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunbatam.id, pembangunan KEK Tanjung Sauh ini dilakukan oleh PT Batamraya Sukses Perkasa dengan komitmen realisasi investasi Rp 199,6 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 366.087 orang sampai dengan tahun 2053.
Baca juga: KEK Batam Aero Technic Siap Jadi Pusat MRO Terbesar di Indonesia
KEK ini memiliki luas lahan 843,779 hektare yang terbagi menjadi industri dan pelabuhan seluas 683,799 hektare atau sekitar 80 persen. Sedangkan sisanya diperuntukkan menjadi hutan produksi atau hutan lindung.
Badan Pengusahaan (BP) Batam yang mengelola investasi di Batam mengatakan, proyek Tanjung Sauh bukan di bawah BP Batam.
"Proyek KEK Tanjung Sauh bukan di bawah BP Batam. Administratornya belum ditetapkan karena KEK Tanjung Sauh belum terbit PP-nya," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Aryatuty Sirait kepada Tribunbatam.id pada Selasa (19/12/2023). (tribunbatam.id/aminuddin)