FEATURE

Hedung Huriq Tarian Khas Kedang, Lembata, NTT Sambut Tamu Penting Eksis di Bintan

Penulis: ronnye lodo laleng
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA - Penari Hedung Huriq Malang Rapat Bintan foto bersama, baru-baru ini

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Tarian (Hedung) Huriq tak asing lagi bagi warga Kedang, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Hedung jenis ini termasuk tarian tradisional dalam budaya masyarakat Kedang.

Tarian ini merupakan tari perang yang dulunya dibawakan untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang.

Kini, tarian ini pun eksis di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Hedung Huriq melambangkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat berjuang yang tak kenal menyerah.

Baca juga: Pemdes Resun Lingga Lestarikan Adat Tari Inai, Menabuh Gendang Lewat Pelatihan

Sekarang, Hedung Huriq termasuk salah satu tarian kebanggaan masyarakat Kedang di dua kecamatan, yakni Buyasuri dan Omesuri.

Pasalnya, tarian itu kerap kali dipentaskan pada momentum tertentu, misalnya penyambutan tamu terhormat (kepala daerah, dan lainnya), poan kemer, dan pada saat pernikahan, termasuk pembuatan rumah adat.

Pada komunitas rantau di wilayah Kabupaten Bintan misalnya, tarian ini juga dilakukan pada momen-momen persaudaraan seperti saat pembukaan atau penutupan petandingan sepak bola antar orang Kedang, penyambutan Imam baru, dan lainnya.



Dalam tarian ini, para penari baik tua, muda atau anak-anak yang terdiri dari kaum laki-laki dan beberapa kaum perempuan menggunakan berbagai perlengkapan yang biasanya digunakan para ksatria Kedang untuk berperang.

Jumlah penari tidak menentu, tergantung kebutuhan dan kondisi atau momentum saja.

Nameq (anak panah dan busur) misalnya, ini melambangkan senjata untuk melindungi tamu yang datang ke suatu desa atau kampung tertentu.

Pedaq (parang) termasuk benda tajam yang melindungi diri sekaligus untuk menghalangi serangan dari luar.

Benda lain yang digunakan, kili bolo, selendang, baju adat (wela), mebaq (hiasan di kepala) mengiringi semangat dan ciri khas hedung Huriq.

Selain itu, gong gendang termasuk alat musik yang paling cocok para penari mengayunkan langkah menuju ke lokasi pesta.

Bunyian gong gendang yang merdu bisa memperagakan gerakan yang mirip dengan orang yang sedang berperang.

"Mereka akan ”berperang” satu sama lain memperagakan duel dengan mengayunkan parang atau membuat ancang – ancang untuk melemparkan tombak," kata pelatih dan juga sesepuh Kedang di Bintan Leonardus Kata Kama Leraq, baru-baru ini.

Halaman
12

Berita Terkini