Tarian ini sudah cukup lama, dan turun temurun sejak ratusan tahun silam.
Hedung Huriq tak pernah hilang bahkan punah, karena termasuk dalam budaya Kedang yang cukup kental.
Anak perantau asal Kedang menyebutnya dengan tarian langganan.
Selama berdomisili di Bintan, sudah ratusan kali mereka tampil di berbagai acara.
Baca juga: HUT Bhayangkara Polri 2023 di Lingga Semarak dengan Tari Kolosal Zapin Lantas
Menariknya lagi, hedung itu bukan hanya dipentaskan pada acara Kesang saja, namum di kegiatan Melayu pun dilakoni mereka.
"Orang Melayu sudah kami anggap sebagai saudara. Sudah puluhan kali kami tampil di acara adat Melayu, sampai-sampai kami hafal adat mereka," lanjut Leo lagi.
Uniknya, tarian jenis ini pernah mendapat juara dua, pameran budaya-budaya di Bintan antar kecamatan.
Leo mengatakan, tarian ini bakal dipelihara dan dilestarikan turun temurun hingga ke anak cucu.
"Kami tetap kenang Hedung Huriq ini, kapan pun, dimanapun kami berada," katanya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)
Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News