Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan

Para ulama berbeda pendapat, boleh atau tidaknya menggabungkan puasa Rajab dan puasa qadha Ramadan.

Namun dominan membolehkan kedua puasa ini digabung.

Meskipun seorang Muslim hanya berniat mengqadha puasa Ramadan di bulan Rajab, secara otomatis ia juga mendapat pahala puasa Rajab.

Hal ini juga pernah disampaikan Buya Yahya dalam ceramahnya terkait hukum puasa di bulan Rajab.

"Khusus yang punya utang (utang puasa Ramadan), bayar utang, nanti dapat pahala Rajab. Intinya, perbanyak amal baik di bulan mulia," kata Buya Yahya dikutip Tribun Batam dari channel Al-Bahjah TV, 11 Januari 2024.

Sementara itu, dalam sumber lainnya jika ingin menggabungkan dua puasa ini, maka yang perlu didahulukan yakni membaca niat qadha Ramadan.

Sebab puasa Ramadan sifatnya wajib, sementara puasa Rajab sunnah.

Baca juga: Ramadan 2024 Berapa Hari Lagi? Ini Hitung Mundurnya Dari Kalender Muhammadiyah dan Kemenag

Hal ini juga pernah disampaikan Ustaz Abdul Somad (UAS). Saat itu ia ditanya soal niat puasa qadha Ramadan pada bulan Rajab, dan dilakukan pada Kamis oleh seorang jemaah.

Ustaz Abdul Somad hanya mengucap satu niat puasa saja. Yakni puasa qadha Ramadan.

"Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa. Sah. Lalu sunnahnya? Otomatis dapat," kata Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya di channel YouTube, properti of FSRMM TV.

Tetapi jika hanya berniat untuk puasa Rajab, maka puasa qadha Ramadannya tak dapat.  

"Tapi kalau niatnya qadha, dapat puasa Kamis, dapat juga puasa sunnah Rajab," tegas Ustaz Abdul Somad lagi. (tribunbatam.id)

Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News