TRIBUNBATAM.id - Ramadan 2024 berapa hari lagi? Ini hitung mundurnya dari kalender Muhammadiyah dan Kemenag.
Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
PP Muhammadiyah beranggapan pada Minggu, 29 Syaban 1445 H atau 10 Maret 2024, ijtimak menjelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16.07.42 WIB.
Dengan demikian, 1 Ramadan 2024 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 yang menandai awal bulan suci bagi umat Islam di Indonesia.
Baca juga: Jelang Ramadan, Berikut Lima Tempat Ngabuburit di Tanjungpinang yang Murah Meriah
Keputusan ini diambil berdasarkan perhitungan yang cermat dan kriteria yang telah ditetapkan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menentukan datangnya bulan Ramadan.
Jika mengacu keputusan Muhammadiyah dimulai hari ini, Kamis 25 Januari 2024, berarti Ramadan 2024 tinggal 46 hari lagi.
Sementara itu, berdasarkan kalender Islam Hijriah 2024 yang disusun Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal Ramadan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Namun untuk kepastiannya akan diketahui setelah pemerintah menggelar sidang isbat awal puasa Ramadan 2024 berdasarkan hilal.
Jika mengacu pada kalender hijriah Kemenag ini, awal Ramadan 2024 tinggal 47 hari lagi.
Di bulan Ramadan, umat Muslim baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh dan berakal sehat diwajibkan untuk berpuasa. Waktunya ditentukan selama sebulan.
Kewajiban berpuasa ini sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud a.s. yang melaksanakan puasa dengan cara sehari berpuasa dan sehari berbuka.
Puasa juga telah dipraktikkan oleh orang-orang saleh dari berbagai belahan dunia.
Mereka melakukannya tidak hanya untuk alasan kesehatan jasmani, tetapi juga untuk mencapai kebugaran rohani.
Adapun puasa Ramadan adalah puasa yang khusus bagi umat Islam.
Puasa Ramadan diperintahkan kepada Nabi Allah saw pada tahun kedua Hijriah.
Hal ini berdasarkan firman Allah:
يٰٓاَيُّهَا الذَِّيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الذَِّيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لعَلَّكُمْ
تَتَّقُوْنَۙ
Terjemahannya:
”Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah/2:183)
Sejak peristiwa itu, maka puasa mulai diwajibkan bagi umat Islam.
Menentukan datangnya Bulan Ramadan
Penetapan awal Ramadan 2024 antara Muhammadiyah dan pemerintah berbeda.
Perbedaan dalam menentukan permulaan puasa Ramadan ini disebabkan adanya perbedaan cara menentukannya.
Ada dua cara untuk menentukan awal Ramadan di Indonesia:
Baca juga: Haul Jamak Jadi Tradisi Sambut Bulan Suci Ramadan di Lingga yang Masih Tetap Lestari
a. Melalui ru’yatul hilal, yaitu melihat bulan secara langsung pada akhir bulan Syaban.
Apabila hilal tidak tampak, maka hitungan bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari.
b. Melalui hisab, yaitu perhitungan para ahli astronomi dengan menghitung peredaran bulan terhadap bumi.
Nah, itulah sebabnya penentuan awal Ramadan di masyarakat Indonesia berbeda.
Jika mengalami perbedaan ini, kita harus saling menghargai, menghormati, dan tidak mengganggap salah satunya paling benar.
Kedua cara menentukan datangnya awal bulan Ramadan tersebut sama-sama didasarkan kepada petunjuk hadis Nabi Muhammad saw.
Sebagai Muslim yang baik, tentu ketika menghadapi perbedaan seperti ini harus saling menghargai.
Sikap saling menghargai akan menciptakan perdamaian dan ketenteraman di masyarakat.
Itulah tadi informasi Ramadan 2024 berapa hari lagi, berikut hitung mundur waktunya berdasarkan kalender Muhammadiyah dan Kemenag. (tribunbatam.id)
Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News