Syarat masuk Geng Tai (GT) harus selalu dipatuhi semua anggota.
Namun, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT, pertama calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, dimana para orang tersebut akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan hal yang menyimpang.
Penyimpangan tersebut dapat berupa meneriakan nama, membelikan makanan untuk untuk para penghasut dan pengikuti perintah yang harus diminta.
Tak jarang calon anggota harus dihukum secara fisik bahakan para geng senior juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukan apakah mereka layak menyandang anggota geng baru.
4. 'Geng Tai' berkumpul saat pulang sekolah
Geng Tai ini biasanya nongkrong sepulang sekolah di Warung Ibu Gaul (WIG) yang terletak di belakang sekolah.
Di sana mereka biasa melakukan kegiatan menyimpang, seperti merokok, vaping, dan melakukan kekerasan, termasuk melalukan rekruitmen anggota baru.
Mereka melakukan dengan cara sembunyi-sembunyi pasalanya pemilik warung tak mengetahui adanya aksi penyimpangan tersebut.
Pengakuan dari pemilik Warung Ibu Gaul (WIG)
Hermawati selaku pemilik warung sempat mengungkap sikap anak-anak yang biasa nongkrong di tempatnya termasuk anak Vincent Rompies, Farrel Legolas Rompies.
Sang pemilik warung menyebut jika anak-anak yang suka nongkrong semua baik dan sopan.
"Seperti biasa sama teman-teman yang lain, sopan, semua juga di sini sopan-sopan," ucap Hermawati saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (20/2/2024).
Dia tak menyangka akan terjadi hal yang tidak diininkan di warungnya usai mengetahui kabar adanya korban pembullyan oleh 'Geng Tai' lewat kabar berita.
"Nggak, saya tahunya di berita, ada geng inilah, saya kan nggak pernah nanya juga, itu baru ya, anak baru, kelas 10, satu katanya itu. Tahunya dari video, kita aja yang punya rumah nggk tahu (soal perundungan)," tambahnya.
Sebelumnya, pemilik warung sempat memiliki firasat mengapa warungnya tiba-tiba sepi.
Ternyata, baru mengetahui ada kasus perundungan yang dilakukan oleh anak Vincnet Rompies dan anggota gengnya.
"Itu saya juga bingung kenapa dua hari kok nggak datang," tambah Hermanto.
Sebagai pemilik warung, Hermawati juga sering menegur sekiranya anak-anak yang nongkrong di warung tengah berisik.
Ia tak sungkan untuk mengingatkan anak-anak nongkrong yang gaduh.
(Tribunbatam.id/ Karunia Rahma Dewi)
Baca berita TribunBatam.id lainnya di Google News