Dalam kegiatan ziarah kubur, menyiram air di atas pusara diperbolehkan berdasarkan hadis yang menyebutkan:
An-nabi ( all ll hu alayhi wa sallam) rasha ‘ala qabri Ibrahima ibnahu wa wadha’a ‘alayhi a ab ’a.
Artinya: Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya. (HR Abu Daud).
Keutamaan ziarah kubur
Tradisi ziarah kubur orang tua merupakan tradisi yang baik dilakukan. Itu sebagai bentuk bakti anak kepada orang tuanya yang sudah meninggal.
"Karena bagi orang yang sudah meninggal orang tuanya, di antara berbaktinya adalah dengan ziarah kubur," kata Ketua bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis.
Baca juga: Doa dan Amalan Sambut Bulan Ramadan, Lakukan Hal Ini saat Masuk Bulan Puasa
Ketika melakukan ziarah kubur, peziarah dapat membacakan surat Yasin dan Tahlil, serta mendoakan si mayit agar diampuni dosa-dosanya.
"Tata kramanya adalah mendoakan di sebelah kanan kuburan. Kemudian kita membacakan surat Yasin dan juga tahlil, dan mendoakan diampuni dosanya serta diterima amal baiknya," kata Cholil.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News