TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hasil perolehan suara DPD Dapil Kepri Ismeth Abdullah menyita perhatian.
Ismeth Abdullah masuk dalam tiga besar perolehan sementara suara DPD Dapil Kepri.
Data KPU menyebutkan suara masuk baru 54,04 persen atau 3.196 TPS dari 5.914 TPS.
Ismeth Abdullah meraih 68.714 suara di bawah Dharma Setiawan ( 107.732) dan Ria Saptarika (76.604).
Di bawah Ismeth Abdullah ada Dwi Ajeng Sekar Respaty dengan perolehan suara 60.276 suara.
Di Pemilu 2024, Kepri mendapatkan alokasi 4 kursi DPD.
Dari empat nama di atas, Dharma Setiawan dan Ria Saptarika adalah petahana DPD Dapil Kepri.
Nama Ismeth Abdullah tentu tidak asing lagi bagi warga Kepri, terutama Batam.
Baca juga: Hasil Perolehan Suara DPD RI Dapil Kepri Data KPU, Ismeth Abdullah vs Ria Saptarika
Ismeth Abdullah merupakan Gubernur Kepri pertama sejak Provinsi Kepulauan Riau menjadi provinsi ke-32 beberapa tahun lalu.
Pria kelahiran 29 September 1946 itu memenangi pilkada langsung yang saat itu berpasangan dengan Muhammad Sani.
Ismeth Abdullah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1974.
Pada tahun 1979, ia melanjutkan pendidikan di Economic Development Institute of the World Bank, Washington DC, Amerika Serikat.
Riwayat pekerjaan
Sebelum menjabat Gubernur Kepri pertama, Ismeth Abdullah pernah menjabat sebagai Ketua Otorita Batam yang sekarang bernama BP Batam pada 1998.
Badan ini dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1971.
Sentuhan tangan dingin Ismeth Abdullah menjadikan Batam moncer.
Batam berhasil menarik lebih dari 400 Penanam Modal Asing (PMA) senilai US$ 1,4 miliar dengan jumlah perusahaan asing meningkat dua kali lebih banyak (dari 300 hingga 700) selama lima tahun, ketika Indonesia tengah pulih dari krisis ekonomi.
Sebelum menjabat Ketua Otorita Batam, Ismeth Abdullah menjadi Pimpinan Harian (Administrator) Dewan Penunjang Ekspor (Export Support Board) pada Oktober 1989 hingga Juli 1998.
Export Support Board adalah badan nasional besutan Indonesia dan Bank Dunia dalam rangka penyediaan bantuan teknis di bidang produksi, pemasaran, dan tenaga ahli kepada Usaha Kecil dan Menengah sebagai komoditas ekspor.
Selama periode kepemimpinan Ismeth Abdullah, lebih dari 1.000 Usaha Kecil dan Menengah memperoleh keuntungan atas program tersebut.
Baca juga: Balon DPD RI Kepri Ismeth Abdullah Tanggapi RUU Kepulauan Belum Disahkan Jadi UU
Ismeth Abdullah dianugerahi Medali Penghormatan “Satyalancana Pembangunan” (Medali Penghargaan Pembangunan), yakni medali dalam bidang pelayanan pemerintahan atas kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi dan pembangunan, pada tanggal 14 September 2000 oleh Pemerintah Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 2003, dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-58, Presiden Republik Indonesia menganugerahi Bintang Jasa Utama kepada Ismeth Abdullah.
Penghargaan terhormat ini merupakan penghargaan tertinggi yang menandai kemajuan visinya dan pencapaiannya dalam mengembangkan industri berbasis teknologi di Batam.
Ismeth Abdullah kemudian ditunjuk sebagai penjabat Gubernur Kepri saat pertama kali provinsi terbentuk.
Ia kemudian bertarung di pilkada Kepri berpasangan dengan Muhammad Sani dan memenangkan pemilihan gubernur pada 2005.
Kini Ismeth Abdullah kembali bertarung di pemilu 2024 dalam pemilihan DPD Dapil Kepri.(tribunbatam/ath)
Baca berita Tribun Batam lainnya di GOOGLE NEWS