NATUNA TERKINI

Kasus DBD di Natuna Mulai Menurun, Tak Ditemukan Kasus Baru Beberapa Hari Terkahir 

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan pengasapan (foging)

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Jumlah kasus DBD di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini sudah mulai mengalami penurunan.

Hal ini ditandai dengan berkurangnya jumlah kasus demam berdarah hingga 20 Maret 2024 ini yang dilaporkan kepada Pemkab Natuna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah mengkaui bahwa angka jumlah kasus DBD di Natuna mulai stabil. Pasalnya selama beberapa hari dalam bulan ini belum ada laporan adanya kasus.

Ia mengatakan bahwa, pada awal tahun hingga 8 Maret lalu banyaknya kasus yang disebabkan akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu, Natuna sempat dinyatakan sebagai kondisi kejadian luar biasa.

Namun melihat menurunnya trend laporan kasus DBD hingga hari ini diharapkan akan terus berkelanjutan, sehingga kasus DBD tidak ada lagi di Natuna.

"Mudah-mudahan tidak ada penambahan kasus lagi," ucap Hikmat, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Tiket Mudik Gratis Pelni Tujuan Tarempa dan Natuna LUDES, Kuota Cuma 100 Orang

Hal yang sama juga diharapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Wan Iswandi.

Ia mengatakan bahwa bulan ini jumlah kasus BBD tidak sebanyak pada bulan Februari lalu.

Kabid Wan Iswandi yang akrab disapa Wandi menjelaskan, jumlah kasus DBD sampai saat di Natuna sebanyak 43 kasus, dua di antara pasien masih dirawat di RSUD Natuna. Sedang 41 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Ia merinci angka kasus DBD perbulan yakni di Bulan Januari jumlah kasus sebanyak 8 orang, Februari 24 orang dan Maret untuk sementara baru 11 orang.

Baca juga: Perjuangan Personel Damkar dan BPBD Natuna Padamkan Karhutla di Natuna saat Bulan Ramadhan

"Jadi ada tren penurunan jika dibandingkan dengan jumlah kasus bulan sebelumnya," papar Wandi.

Ia mengaku belum mengatahui persis penyebab menurunnya angka kasus mematikan itu.

Hanya saja pemerintah telah banyak melakukan tindakan pembasmian dan pencegahan terhadap penyebaran nyamuk DBD.

Termasuk pasien yang terpapar DBD, rumah pasien dalam radius 100 meter telah difoging.

"Semua kasus DBD yang terlapor ke Pemkab Natuna ditindaklanjuti dengan kegiatan PE atau penyelidikan efidemiologi di rumah penderita," jelasnya.

Ia melanjutkan, jika memang ditemukan jentik nyamuk atau tempat pembiakan nyamuk diupayakan kepada keluarga untuk melakukan 3M Plus.

Selanjutkan kegitan dilanjutkan dengan tindakan pembasmian beru fogging di area dengan radius 100 meter di sekitar rumah penderita.

"Harapannya sama. Tidak ada kasus lagi," tutupnya. 

Adapun 3M Plus adalah cara ara mencegah Demam Berdarah Dengue dan singkatan dari

Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air dan Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Sedangkan yang dimaksud pada poin Plus antara lain Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan Menggunakan obat anti nyamuk

Selain itu ada juga Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras dan Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. (Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkini