PARIWISATA KEPRI AMAN

Tradisi Lampu Colok di Karimun Jadi Wisata Religi Ramadan di Kepri

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Septyan Mulia Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lampu Colok Malam Tukuh Likur di Parit Rempak, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Festival Lampu Colok merupakan tradisi masyarakat Melayu yang berada di kabupaten berjuluk 'Bumi Berazam' secara turun-temurun dalam menyambut Idul Fitri setiap tahunnya.

Lampu colok yang terbuat dari ribuan kaleng minuman bekas berbagai merk seolah di sulap menghiasi malam Tujuh Likur di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ornamen yang kokoh berbahan kayu dirakit menyerupai menara yang dimaknai dengan konsep maupun nuansa bertajuk Islami.

Dalam proses pengerjaannya, tentu memerlukan keompakan para pemuda-pemudi di setiap RT, RW, kelompok desa atau kelurahan hingga antar kecamatan.

Ribuan lampu colok yang diberikan sumbu dan berisi minyak tanah itu dipasang secara menggantung menyerupai konsep bangunan atau menara.

Namun, saat ini dengan langka dan mahalnya minyak tanah.

Kini lampu colok yang terpasang sedikit berbeda yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Mengulas sedikit tradisi lampu colok dulunya hanya digunakan sebagai penerangan jalan-jalan perkampungan, mulai dari perkarangan atau halaman rumah hingga menuju masjid.

Namun dengan perkembangan zaman didukung oleh kreatifitas masyarakat sejak tahun 1980an hingga saat ini.

Lampu colok dibentuk menyerupai bangunan atau menara yang kokoh dan megah menghiasi setiap sudut persimpangan jalan.

Bahkan lampu colok tersebut secara serentak dipasang atau dihidupkan setiap malam tujuh likur atau atau malam 27 Ramadan hingga malam takbir berkumandang.

Apalagi saat ini tradisi lampu colok sudah sangat luar biasa disambut oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karimun.

Baca juga: Daftar Lokasi Festival Lampu Colok di Karimun, Pendaftaran Ditutup 1 April 2024

Festival Lampu Colok di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun melalui Dinas Pariwisata juga ikut mendukung dengan menggelar festival lampu colok agar pelestarian tradisi tetap terjaga.

Dalam tradisi turun temurun lampu colok juga mengandung nilai-nilai dan makna lain, yaitu nilai agamis, gotong royong dan semangat kebersamaan.

Tanpa ada semangat gotong royong dan semangat kebersamaan, tidak mungkin bangunan menyerupai menara lampu colok dengan berbagai model dapat tegak kokoh.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Guntur Sakti meminta Dinas Pariwisata Karimun untuk dapat mengembangkan destinasi wisata pantai dan heritage di Kabupaten Karimun.

Sesuai dengan Perpres Nomor 1 tahun 2024 tentang Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun yang diterbitkan pada tanggal 2 Januari 2024.

"Sesuai dengan peraturan itu, Karimun dikhususkan pengembangan wisata pantai dan perkuatan wisata heritage atau kebudayaan," kata Guntur Sakti.

Baca juga: Destinasi Wisata Karimun Pantai Pelawan Desa Pangke Barat Berikut Aksesnya

Wakil Bupati Karimun, H Anwar Hasyim foto bersama FKPD di depan salah satu lampu colok di Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun, Jumat (31/5/2019) malam. (TRIBUNBATAM.id/Rachta Yahya)

Guntur Sakti menyebut, saat ini Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun menjadi empat pintu masuk utama kunjungan wisman ke Kepri dengan target tiga juta di tahun 2024.

Dispar Kepri menargetkan tiga juta kunjungan wisman melalui empat pintu masuk. Batam 2,3 juta, Bintan 5 ratus, Karimun seratus dan Tanjungpinang seratus.

"Seperti kawasan kota lama, peninggalan sejarah dan kawasan pantai Sugie, Telunas, dan Pongkar," tambahnya.

Guntur Sakti menambahkan, saat ini pihaknya juga telah mengembangkan satu model penyelenggaraan kepariwisataan itu memang harus dilakukan koordinasi dan kolaborasi antara Provinsi Kepri dan Kabupaten Karimun.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) berjanji akan terus mendukung ivent pariwisata yang dibuat di Kabupaten Karimun.

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Karimun dalam membangkitkan perekonomian melalui sektor pariwisata sangat luar biasa.

Baca juga: Wisman Turut Ramaikan Jelajah Wisata Karimun dengan Bersepeda

Apalagi sudah banyak ivent yang dibuat. Seperti jelajah wisata, jajanan nusantara dan Car Free Day yang mendapat antusias dari masyarakat.

“Bahkan wisatawan mancanegara juga banyak yang datang. Berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat, khususnya bagi UMKM," kata Gubernur Ansar.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati/Endra Kaputra)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkini