BATAM, TRIBUNBATAM.id - Warga Perumahan Parisa Indah di Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam yang tinggal di blok A4, C1 dan C4 dibuat resah.
Belasan warga yang rumahnya berada di tiga blok tersebut, khususnya yang memanfaatkan row jalan di depan mereka sebagai taman dan tempat parkir, dimintai uang oleh orang yang mengatasnamakan developer.
Adapun lahan sisa di depan tiga blok tersebut diketahui merupakan row jalan 15. Namun saat ini belum dibangun pemerintah.
Oleh warga, lahan kosong tersebut sementara waktu dimanfaatkan sebagai taman dan tempat parkir mereka.
Baca juga: Kebakaran Lahan Kosong Dekat Kampung Tua Tiangwangkang di Batam Buat Resah Warga
Seorang warga, Adela mengatakan, mereka sudah tinggal di perumahan tersebut selama kurang lebih 20 tahun. Selama ini lahan kosong itu tidak digunakan, karena sesuai PL yang mereka miliki, lahan tersebut merupakan row jalan dan saluran drainase.
"Baru-baru ini saja ada orang mengatasnamakan developer meminta sejumlah uang bagi yang memanfaatkan lahan kosong itu," katanya.
Selain itu ada juga surat dari RT/RW setempat, meminta warga mengosongkan lahan tersebut. Alasannya, developer mau menggunakan lahan tersebut.
"Kami warga yang memanfaatkan lahan kosong itu untuk taman dan tempat parkir dimintai uang. Jumlahnya bervariasi. Ada yang Rp 20 juta, Rp 30 juta bahkan sampai Rp 70 juta," kata Adela.
Ia mengatakan, mereka memanfaatkan lahan kosong itu karena belum dibangun pemerintah.
"Kalau sesuai peruntukannya, mau dibangun jalan dan saluran drainase ya kami sangat mendukung. Kami siap membongkar parkiran mobil kami," kata Adela.
Beredar informasi, lahan kosong tersebut akan dibangun rumah kos.
"Itulah yang membuat warga tidak setuju," kata Adela.
Baca juga: Developer di Bintan Jangan Bandel, Penyerahan Aset PSU Perumnas Masih Minim
Rudi warga lainnya mengatakan, mereka resah atas perlakukan orang yang mengatasnamakan developer tersebut. Mereka juga menyesalkan sikap RT/RW setempat yang terkesan main mata dengan developer.
"Sampai saat ini memang surat dari developer tidak pernah ada. Yang ada itu malah surat dari RT/RW," kata Rudi.
Ia juga mempertanyakan tujuan RT/RW tersebut.