TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - 10 April 1964 merupakan tanggal kelahiran Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H Ansar Ahmad, SE, MM.
Di tanggal yang bertepatan Hari Raya Idulfitri umat muslim, usia Ansar yang lahir di Kijang, Bintan Timur ini genap menginjak 60 tahun.
Pada momen ulang tahunnya sekaligus Hari Raya ini, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dijadwalkan melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Kabupaten Lingga.
Selain salat Idulfitri, Ansar juga akan melaksanakan malam takbir bersama masyarakat setempat.
Baca juga: Ansar Ahmad Maju Pilkada Kepri 2024, Dipanggil Ketum Golkar ke Jakarta
Setelah melaksanakan Salat Idulfitri, Ansar beserta rombongan langsung bertolak ke Tanjungpinang untuk berlebaran bersama keluarga besarnya.
Untuk rencana open house sendiri, dilaksanakan pada hari kedua lebaran berlokasi di Gedung Daerah, Tanjungpinang.
“Sementara agenda yang terjadwal seperti itu. Belum ada perubahan yang kami terima,” ujar Kadis Kominfo Kepri, Hasan, Senin (8/4/2024).
Si Guru Ngaji yang Kini Jadi Gubernur Kepri
Ansar Ahmad merupakan salah satu putra kebanggaan daerah di Kepri. Ia mendapat amanah sebagai Gubernur Kepri setelah menang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri 2020 lalu.
Saat itu dia maju berpasangan dengan wakilnya, Marlin Agustina. Keduanya dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri pada 25 Febuari 2021.
Sebelum mencalonkan diri di Pilkada Kepri 2020, Ansar merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi Partai Golkar.
Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Bintan selama 2 periode, yakni 2005-2010 dan 2010-2015.
Sejak tahun 2005 itu, Ansar Ahmad juga dipercayai sebagai Ketua DPD Golkar selama 15 tahun hingga 2015.
Selain capaian-capaian tersebut, berikut perjalanan karier Ansar Ahmad yang berhasil dihimpun Tribunbatam.id.
Dia berasal dari keluarga kurang mampu dan sejak kecil harus hidup bersama seorang ibu dengan lima orang anak.
Ayah Ansar, Abdul Ahad telah lama berpulang, meninggalkan anak-anaknya menjadi yatim.
Ansar pun harus ikhlas dan rela berjuang menghidupi diri sendiri sekaligus membantu ibunda tercinta.
Baca juga: Pilkada Kepri 2024 - Reaksi Aunur Rafiq Golkar Pasangkan dengan Ansar Ahmad di Pilgub
Dari Otobiografi Ansar Ahmad diceritakan, bahwa saat Ansar masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pada tahun 1973-1974, ia sempat menjadi tukang cuci bus Dinas Penerangan Kabupaten Kepri. Hal ini dilakukannya demi bisa memenuhi biaya sekolahnya.
Setiap hari, Ansar melakoni pekerjaan ini selepas Maghrib.
Menginjak usia remaja, Ansar dikenal sebagai sosok remaja yang religius.
Bahkan kepiawaiannya dalam melantunkan ayat-ayat suci Al Quran mengantarkannya menjadi wakil Kecamatan Tanjungpinang Timur pada sebuah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Memasuki bangku perkuliahan, Ansar memilih Fakultas Ekonomi Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru untuk menimba ilmu pada tingkat yang lebih tinggi.
Di kota itu ia menyewa sebuah rumah kecil yang dikelilingi kebun kangkung hingga tahun 1984.
Untuk menambah biaya kuliahnya, Ansarpun memanfaatkan keahliannya membaca Al Quran dengan menjadi guru mengaji dari rumah ke rumah.
Pergaulan di kampus jugalah yang mengantarkannya berteman dengan teman-teman satu angkatan seperti Rusli Zainal (Gubernur Riau), Syamsurizal (Bupati Bengkalis), Wan Syamsir Yus (Walikota Dumai dan Sekda Prov Riau), Asrul Jaafar (Bupati Kuansing) dan masih banyak lagi.
Memasuki tahun kedua di kampusnya, Ansar terpilih sebagai Ketua Senat Mahasiswa Unri yang merupakan jabatan sangat prestisus di kalangan mahasiswa.
Baca juga: Pilkada Kepri 2024 - Ansar Ahmad Senyum Golkar Pasangkan Aunur Rafiq di Pilgub Kepri
Pada tahun 1980 setelah menikah dengan Dewi Kumala Sari, Ansar masih memimpin Gabungan Koperasi Pegawai Negeri selama satu tahun.
Setelah meraih gelar sarjana ekonomi, Ansar kembali ke Tanjungpinang dan bekerja sebagai pegawai Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Riau Kepulauan di Tanjungpinang.
Karirnya terus melesat, sehingga menjadi Kabag Pembangunan Kabupaten Riau Kepulauan, berikut kepala bagian perekonomian.
Dalam sidang DPRD Kabupaten Kepri tanggal 23 Oktober tahun 2000, pasangan Huzrin Hood dan Ansar Ahmad terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepri periode 2000-2005.
Pada tanggal 2 Oktober 2003 Huzrin tersandung permasalahan hukum hingga diberhentikan oleh Mahkamah Agung.
Setelah itu Ansar melanjutkan tugas Huzrin sebagai pelaksana tugas Bupati
Ia kemudian mencalonkan diri berpasangan dengan Mastur Taher pada tahun 2005 dan terpilih sebagai Bupati Bintan.
Selanjutnya Ansar kembali diamanahkan oleh masyarakat Bintan menjadi Bupati Bintan berpasangan dengan Khazalik periode 2010-2015.
Lima tahun masa kepimpinan Ansar bersama Mastur Taher berhasil menekan angka kemiskian dari 14,5 persen tahun 2005 menjadi 12,47 persen.
Dalam bidang pendidikan Ansar berhasil meningkatkan indeks pendidikan dari 80,16 persen tahun 2005 dan 82,76 persen pada tahun 2009, dan meningkatkan angka harapan hidup 69,33 pada tahun 2005 menjadi 69,69 tahun 2009.
Tekad Ansar Ahmad untuk membangun Kepulauan Riau telah bermula sejak lama, jauh bertahun-tahun sebelumnya.
Sebelum menjadi Bupati Bintan, Ansar ingin membangun ibukota Kabupaten Bintan yang baru, dia memilih satu dari empat desa yang akan menjadi tapak lokasi pembangunan dengan membangun pusat Pemerintahan Bintan di Bintan Bunyu.
Sadar dengan potensi yang sangat besar di daerahnya, Ansarpun menitik beratkan program pembangunan pada bidang infrastruktur.
Keberhasilannya bisa dilihat, salah satunya adalah sarana dan prasarana jalan yang sangat baik dan terencana, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Kepri.
Sejak lima tahun yang lalu Pemkab Bintan di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad berupaya mempertahankan dan bahkan meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.
Ini terlihat dari catatan pendapatan per kapita rakyat Bintan dari Rp25,13 juta pada tahun 2005 menjadi Rp31,56 juta pada tahun 2009.
Upaya Ansar ini juga dapat terwujud berkat dukungan program sosial pemerintah yang berjalan sesuai dengan harapan.
Ansar terus mengupayakan berlangsungnya program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan, PNPM ekonomi Bintan, alokasi dana desa, rehab rumah tidak layak huni, dana alokasi khusus desa serta bantuan beras miskin.
Terlebih lagi adalah terlaksananya program PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Termasuk pemberian bantuan modal untuk petani dan nelayan.
Kini, dengan segudang pengalamannya, Ansar Ahmad berusaha membawa Kepri menjadi provinsi yang makmur, berdaya saing, dan berbudaya bersama wakilnya. (Tribunbatam.id/endrakaputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News