KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Disambut dengan tabuhan kompang, pengalungan bunga, hingga pertunjukan silat, menjadi budaya yang khas untuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sambutan dengan budaya seperti itu biasa dikhususkan untuk kedatangan pejabat-pejabat negara hingga tamu khusus.

Namun, ada yang lebih unik saat sambutan kedatangan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Selain budaya yang khas itu, tampak ratusan warga yang berpakaian pegawai negeri, pakaian sipil ikut menyambut.

Baca juga: Ansar Tutup Turnamen Voli Gubernur Cup di Natuna, Komitmen Majukan Olahraga Kepri

Bukan hanya orang dewasa saja, bahkan pelajar hingga anak-anak pun turut serta menyambut dengan senyum lebar.

Tatapan mata setiap warga juga terlihat fokus memandang Gubernur Ansar sambil mengulurkan tangan untuk dapat bersalaman.

Letak uniknya, setelah dapat bersalaman dan gubernur telah mengendarai kendaraannya, warga pun dengan spontan kembali ke motornya masing-masing.

Bukan untuk ikut mengiringi gubernur langsung, melainkan memberikan tumpangan ke rombongan yang datang. Baik warga yang perempuan dan laki-laki pun saut-bersautan untuk menawarkan tumpangan.

“Ayok pak, bu, ayok bang pilih aje nak naek same siape,” ujar warfa.

Warga juga memastikan, tidak ada satu orang dari rombongan yang tertinggal.

“Alhamdulillah, itulah yang menjadi tradisi sudah di kampung kami ini. Kalau sudah ada pejabat yang datang, warga pasti senang dan ikut jemput menyambut,” kata Delfi, warga yang tinggal di Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna.

Menurutnya, kehadiran Gubernur Ansar memang sudah dinanti warga sejak satu bulan yang lalu.

“Kami lah tau sejak sebulan lalu malah. Tadi pas diinfokan Pak Gubernur sudah diperjalanan ke kampung kami, warga sudah mulai satu per satu ke pelabuhan,” ucapnya.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Kunjungi Natuna, Serahkan Bantuan Total Rp 13,35 Miliar

Lambaian tangan dan sapaan menyebut nama Gubernur Kepri itu juga terdengar di setiap rumah warga yang dilalui orang nomor satu di Kepri ini dengan kendaraan motor.

Kunjungan Gubernur Ansar diawali di Kabupaten Kepulauan Anambas pada 5 Mei 2024, meliputi tiga pulau besar, yaitu Letung, Palmatak, dan Siantan (Tarempa).