"Pernah kami coba terapkan online nyatanya banyak orang tua tak paham cara daftarnya. Selain itu dukungan wifi yang kami punya juga gak mampu mengakomodir kebutuhan sinyal mereka kalau di sekolah ini dilakukan," terangnya.
Ia menambahkan, untuk mempermudah lancarnya proses PPDB, pihaknya akan membuka help desk bagi para pendaftar yang kesulitan dan membutuhkan konsultasi.
"Timnya ada sekitar tiga orang buat layani para pendaftar, khususnya untuk yang online kami siapkan google form agar pendaftar bisa mengisi dokumen persyaratan," tuturnya.
Edi pun mengimbau, bagi orang tua atau wali murid dan siswa untuk mengikuti prosedur dan aturan yang ada.
"Oh ya sebagai informasi, kita buka kuota penerimaan itu sebanyak 180 siswa dan biasanya angka yang keterima masuk selalu kurang. Jadi ikuti saja aturan yang ada, mudah-mudahan penerimaan ini berjalan baik," katanya.
Sementara itu, salah satu orang tua calon siswa, Nurdin mengaku cukup terbantu dengan layanan sistem pendaftaran offline yang dilakukan pihak sekolah.
Menurutnya, sistem pendaftaran offline ini lebih efektif dan cocok untuk wilayah Anambas yang masih lemah jaringan internet.
"Satu lagi kan kami orang tua ini agak lambat penggunaan android, kurang ngerti juga dengan pengisiannya. Jadi kalau tatap muka begini lebih senang, kalau apa-apa bisa tanya langsung dan dapat informasi lebih mudah," ungkapnya.
Baca juga: PPDB Karimun 2024 Jalur Prestasi Hari Pertama, SMAN 1 Masih Lengang
Hari itu Nurdin mendaftarkan anaknya yang baru saja lulus dari SMP Negeri 1 Siantan.
Ia memilih SMA Negeri untuk menyekolahkan sang anak karena keinginan anaknya sendiri.
"Dianya yang mau masuk ke sini, lagi pula masih masuk zonasi. Semoga saja anak kami keterima," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News